Cari data di web ini

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Iklan Hubungi (021)27101381


Informasi berita tentang wisata kuliner di seluruh Indonesia - Kontak Redaksi: (021)271.01.381 - (021)606.36235, Hotline: 08787.882.1248 - 081.385.386.583

Kamis, 24 September 2009

Kerupuk Tempe 88 Surabaya di Duta Kranji Bekasi

Kerupuk Tempe Renyah Pertama di Bekasi khas Jawa Timur


Bekasi, Duta Kranji - kelanakuliner.com
Melintasi jalan pintas dari Kotabaru, Bekasi Barat melewati kolong jembatan rel kereta api Kranji menuju arah Kranji via Perumahan Duta Kranji, maka Anda akan melihat sebuah banner unik di Jl. Bougenville Blok C. 504 Perumahan Duta Kranji - Bekasi Barat.

Di sana tertulis sebuah sajian makanan kering unik yang pastinya sudah akrab di lidah kita. Di Bekasi mungkin kita bisa jumpai makanan kering keripik atau kripik tempe. Tapi pernah terbayang oleh Anda ada kerupuk tempe yang rasanya lebih renyah, empuk dan ukurannya relatif lebih besar dari kripik tempe biasanya. Rasanya saja sudah beda, jelas pak Rudi sang pedagang yang menggunakan rumahnya sebagai warung menjajakan dagangannya yang terbilang langka ini.

"Di lain tempat mungkin Anda bisa temui produk kripik tempe, tapi di sini yang ada adalah kerupuk tempe dan tentunya beda sekali dalam hal bentuk serta tekstur. Rasanya yang sangat renyah sudah bikin sensasi tersendiri," ujarnya berpromosi. Saya sendiri merasakan kerenyahan kerupuk yang memang terbuat dari tempe ini. Asli beda abis sama keripik tempe yang sering saya jumpai di pasaran Jakarta.

Kalau bisa saya bisa bandingkan, mungkin seperti merasakan kerupuk legendar namun dengan rasa kedele tempe yang begitu kuat, Malah saya pikir terlalu renyah dan empuk dibandingkan dengan sebuah kripik tempe. Saya dan keluarga saya menyebutnya "Nggak bisa lebih empuk dan renyah lagi kripik tempe lainnya dibandingkan krupuk tempe ini.

Krupuk Tempe Istimewa bermerk "Cap 88" dengan berat per bungkusnya 250 gr berkode izin P.IRT. No. 21535.740.1150 sejatinya adalah kerupuk yang dibuat dengan bahan dasar terigu, kedelai, bawang putih dan garam.Nggak ada yang aneh tapi begitu istimewa dalam hal rasa dan kerenyahannya. Sebungkus Krupuk Tempe dibandrol oleh Rudi dengan harga Rp.10.000,- dalam keadaan siap digoreng. Bila sudah digoreng matang dan dibungkus plastik maka harganya meningkat jadi Rp. 4.000,- s/d 5.000,- Dalam hitungan dagang buat Anda yang ingin menjual kembali bila membeli pada Rudi, setiap bungkusnya 250gr bisa jadi 4 bungkus plastik dalam keadaan matang setelah digoreng.

Sayangnya Rudi sekarang ini hanya menerima pemesanan retail, tak lebih dari 20 bungkus saja. Itupun ia terkadang menitipkan di resto atau rumah makan di dekat rumahnya, Untuk radius di bawah 10 km di sekitar Duta Kranji, Rudi menegaskan bisa memesan dan barang diantarkan gratis ke tempat. Namun bila di luar Bekasi atau di luar itu dia masih belum bisa, terkecuali pelanggan memesan dalam skala besar yang terbatas saja. Dan bila Anda tertarik mau mencicipi Krupuk Tempe nan renyah ini hubungi Rudi di (021) 885.7109

Sidik Rizal - dobeldobel.com

Sabtu, 19 September 2009

Bakmi Djogja LESTARI RAHAYU Kemang Pratama Bekasi

BERUSAHA JADI SEMPURNA
Seperti Hanoman Ingin Jadi Manusia Seutuhnya
Bakmi Jogja, Bakmie Jogja, Bakmie Djogja, Bakmi Djogja, Bakmi Yogya, Bakmie Yogya, Wedangan

Bekasi, kelanakuliner.com
Perumahan Kemang Pratama memang hanya jejeran rukonya saja yang umumnya jadi tempat usaha pertokoan ataupun tempat makan. Namun di sebuah pojokan rumah di daerah Kemang Pratama kira-kira hanya 100 meter dari bunderan pertama setelah pintu gerbang Kemang Pratama, maka di sebelah kanan kita Bakmi Djogja, Pastel Bunda, Siomay, Jus Buah serta Tahu Sumedang, kayak Mini Pujasera, aja!

Khusus untuk Bakmi Djogja, Anda akan mendapatkan sajian khusus yang lain daripada biasanya masakan bakmi. Bakmi Djogja yang dimasak secara khusus untuk setiap pemesan. Walaupun sajian dibuat khusus untuk setiap pelanggan, namun karena sudah lama dan sangat berpengalaman, Mas Yoto, sang juru masak Bakmi Djogja, akan menyajikan bakmi yang pas dengan selera Anda baik itu Bakmi Goreng maupun Bakmi Godhog. Bakmi Godhog sendiri sebenarnya adalah bakmi rebus atau bakmi kuah pada umumnya, namun dengan ciri khas ala Djogjakarta dimana setiap masakan disajikan dan diolah dengan takaran bumbu yang sangat terlatih, sehingga saat kita melihat proses pembuatannya seolah sang juru masak seperti menggunakan insting atau naluri terlatih kira-kira.

Eit... tapi jangan salah, justru rasa yang dihasilkan oleh masakan sang koki tradisional Yogyakarta ini akan sama dan serupa (ya iya lah!) dari satu porsi ke porsi lainnya. Ini menunjukkan keahlian dan pengalaman yang cukup lama si juru masak berusian 32 tahun lalu ini.

Mas Yoto, lelaki kelahiran Pamian,  sendiri sebenarnya adalah karyawan yang diambil oleh sang bos langsung dari Jogyakarta dan didapuk untuk bekerja di Kemang Pratama Bekasi. Dengan pengalaman mas Yoto sebagai pedagang bakmi di Jogya itulah yang membuat seorang pelanggan tertarik untuk mengajak kerjasama buka warung bakmi khas Jogya di daerah lain.  Pelanggannya yang bernama R.Ony Ispriyanto, lelaki asli  Jogya  yang hobinya makan bakmi khas Jogya ini lah yang mengajaknya hijrah dan membuka usaha di luar Jogya.

Berdasarkan penuturan Mas Ony, panggilan akrab lelaki kelahiran  Jogyakarta, 15 Desember, 43 tahun lalu ini kepada kelanakuliner.com, bahwa dari sang ayah lah yang begitu menyukai makanan bakmi ini dengan menyarankan untuk membawa dagangan ini keluar Jogja  agar selalu bisa dinikmati kapanpun mereka mau. Kalau melihat cara bicaranya, tampak sekali keluarga mas Ony yang berpenampilan aristokratik  ini memang keluarga penggemar makanan khas Jogja dan dari setiap kisahnya, kelanakuliner mengambil kesimpulan bahwa mereka juga dari kalangan keraton Jogja.

Betapa tidak, semua desain interior warung Bakmi Djogja Kemang ini dibuat sedemikian rupa penuh dengan simbol-simbol keraton Jogja, bahkan katanya kepada saya, "Warna hijau bergaris kuning ini sendiri merupakan sandi buat kekhasan keraton yang tidak banyak diketahui umum. Warna khas ini disebutnya Gadung Melati. Artinya yang mengerti itu biasanya mereka yang memang tinggal di sekitar keraton Jogyakarta. Dari kisahnya tersebut menarik minat saya meneliti lebih jauh filosofi Jawa ini, khususnya keraton Jogja. Jadi mau wawancara ketemu Sultan.

Kembali ke pokok masalah warung Bakmi Jogja bilangan Kemang Pratama Bekasi ini terbilang cukup asri dan sederhana. Sekitar 5 meja dan masing-masing 4 kursi dengan lantai yang dibiarkan tak diubin mewah. "Justru untuk menimbulkan suasana dan kesan kesederhanaan dan tradisional Jogyanya," ujar mas Ony sang pemilik berfilosofi."Interior design yang banyak dihiasi lukisan wayang, seperti Hanoman, si kera putih dan wayang empat perempuan. Keduanya memiliki simbol, seperti empat tokoh wayang perempuan  berjejer yang berarti perempuan sebagai simbol kelembutan dalam melayani para pelanggan kami. Sementara empat wanita berjejer yang menyimbolkan saling dukung dan kerjasama antara satu sama lain dari setiap orang dalam usaha warung Bakmi Djogja ini," paparnya sambil menikmati bakmi goreng kegemarannya ditemani lauk ikan teri dan kacang goreng (biasa disebut Kering Teri). Mengomentari lauk Teri Goreng Kacangnya itu, mas Ony sempat berseloroh, "Kalau mau tahu pekerjaan saya, ya ini Mas, 'ternak teri'" dan belum sempat saya mengerti maksudnya, ia menjelaskan, "Ternak Teri" itu nganter anak, nganter istri, Hah? Saya pun  tersenyum geli mendengarnya bermain kata-kata..

Warung yang menempati rumah pribadi keluarga sang pemilik usaha ini mampu menampung 20-an orang pengunjung duduk dan 100 orang berdiri. Setiap malam-malam minggu atau liburan tertentu, Bakmi Djogja Kemang Pratama ini ramai dikunjungi pelanggannya. Buat para pelanggannya yang sudah merasakan nikmat dan lezatnya olahan mie khas Jogja ini, sepertinya tak akan lari ke lain hati tempat. Di samping ciri khas lezatnya yang langsung bisa dinikmati panas-panas di tempat itu, namun banyak juga pelanggan yang memesan untuk dibawa pulang dan dinikmati bersama keluarga mereka. Ternyata masakan bakmi Djogja ini walaupun dibungkus untuk dibawa pulang, namun tidak mempengaruhi rasa, bahkan ada pelanggan yang mengatakan, justru bila dinikmati di rumah dalam keadaan tidak terlalu panas, jauh lebih terasa nikmatnya. Hueleh! Saya sendiri lebih senang bila menikmati masakan bakmi itu saat panas. Lebih nyamleng.

Saya sendiri coba menikmati seporsi bakmi godhognya. Dan setelah nyaris menunggu 10 menit rasanya setahun, karena banyaknya antrian pengunjung saat itu (maklum lah pas setelah buka puasa), akhirnya saya bisa menyeruput kuah bakmi godhog khas Jogja ini. Kuah bakmi ini yang gurih dan manis memang sangat nikmat bila disruput saat panas, di samping segar dan pedasnya bikin saya jadi banjir keringatan (maklum tipikal melayu, hehehe). Rasanya Bro and Sis, jangan tanya dah.... Ruarrrrr biasssah! (dan saya pasti bilang Anda bakalan nyesel bila nggak ngerasain masakan bakmi ini. Intinya Anda bukanlah seorang bakmi-mania sebelum merasakan masakan Bakmi Djogja ini).

Kalau mau saya kasih skor dari 1 s/d 10, maka Bakmi Khas Jogja Kemang Pratama Bekasi ini mendapat skor penilaian 9. Artinya masakan istimewa yang harus dicoba! Tak banyak saya berkomentar, bila Anda menikmati masakan bakminya panas-panas baik yang godhogan maupun yang goreng, maka dijamin keluar keringat dan seolah mendapat suntikan energi ajaib. Hehehe...! Gak becanda!

Tertarik untuk memesan tempat dan merasakan nikmatnya bakmi khas Jogja ini? Atau bila Anda ingin juga sekadar berbincang-bincang dengan sang pengelola sekaligus pemilik usaha Bakmi Jogja Lestari Rahayu, bisa bertemu dengan Pak Joni. Lelaki yang selalu ramah tersenyum ini selalu menyediaka waktu untuk diajak sekadar kongkow-kongkow, bukan hanya membahas masalah bakmi Jogja yang begitu fasihnya dia ceritakan. Tanyakan hal lain, pastinya dia akan memberikan masukan layaknya seorang teman. Setidaknya itulah yang saya rasakan saat bertemu dan berbincang-bincang dengan pak Joni. Dan lebih hebat lagi setelah saya beberapa kali kunjungan akhirnya saya berjumpa dengan sang pemilik usaha langsung Ony Ispriyanto.

Bagi Anda yang mau menikmati malam bersama mitra Anda dan kebetulan tinggal di daerah Kemang serta ingin sekali merasakan nuansa khas Jogja, silakan datang ke Bakmi Djogja Lestari Rahayu Kemang Pratama. Setidaknya itulah yang diutarakan oleh mas Ony kepada kelanakuliner.com "Kami hanya mencoba melakukan sesuatu yang berarti kepada orang-orang di sekitar kami, dengan menyediakan tempat untuk berbicara bebas masalah bisnis, politik, atau masalah lainnya," jelas mas Ony.

"Setidaknya Warung Bakmi Djogja menyediakan ruang publik untuk berpolitik bagi pengunjungnya untuk bersantai, bertemu kolega, meluangkan waktu bersama keluarga atau bahkan bisa juga untuk berpacaran dan lain-lain, sambil menikmati hangatnya sajian kami" imbuh mas Ony sambil sesekali berfilsafat. Berbicara dengan mas Ony, tak terasa bila jam merambat menjelang jam 12 malam. Sepertinya saya terlalu asyik bertukar pikiran serta berdiskusi dengannya.

Andapun bisa berkesempatan mendapatkan suasana serupa bila berjumpa dengan sang pemilik, karena begitulah yang sekaku dijanjikan pemilik demi kepuasan para pelanggannya.Menyeruput wedangan khas Bakmi Djogja baik berupa wedang jahe, nasgitel atau lainnya yang pas banget buat temen ngobrol bersama teman atau pasangan termasuk keluarga Anda, pasti akan jadi pengalaman yang menyenangkan menghabiskan malam di Kemang Pratama. Silakan Anda buktikan sendiri.


 45KN3x 
BAKMI DJOGJA
BAKMI GORENG
Disajikan panas, terasa enak dan hangat.
Berisi bakmi, ayam, telor, dan sayuran.
Rp 10.000, -

BAKMI GODHOG
Bakmi rebus, cocok untuk menghangatkan badan.
Bakmi putih atau kuning dengan ayam, telor, dan sayuran
Bisa ditambahkan dengan irisan cabe, segar, panas dan pedas
Rp 10.000, -

NASI GORENG
Nasi digoreng dengan ditambahkan ayam, telor dan sayuran
Rp 10.000, -

MAGELANGAN
Nasi goreng dengan campuran bakmi.
Rasa istimewa nasi dan bakmi dalam satu piring
Rp 10.000, -

TAMBAHAN ISTIMEWA
Ati ampela, Uritan, Brutu
Balungan, Sayap, Endas gulu
Telor bebek
@ Rp 5.000,-

Sugeng dhahar, Matur nuwun rawuhipun.
Mugi tansah enak lan jenak
“Selamat makan. Terima kasih atas kunjungan anda”

Pesan antar: 9890 3045, 8241 4778
E-mail: bakmi_rahayu@yahoo.com
Kemang Pratama I Blok O No. 1


Dik Rizal - dobeldobel.com

PIATTO: Sajian Eropa Suasana Nusantara

Sepiring Sajian Khas Itali dekoeliner

Bekasi, kelanakuliner,
Anak saya bilang dan bertanya "Kalo di luar negeri Eropa sana ada meatball, di Indonesia ada bakso.... di sana ada soup di sini ada soto, di sana ada salad di sini ada lalapan atau gado-gado, di sana ada barbeque, di sini ada sate, di Itali ada spaghetti di sini ada bakmi... jadi apa istimewanya makanan dari luar negeri itu Abi?" (sebenarnya mau saya tambahkan, di Amerika Serikat sana juga ada marshmellow, ada noodles, ada hotdog dan ada burger yang di Indonesia padanannya juga ada...! itu tadi saya mau bilang ke anak saya, Lulu Ammantsura yang baru kelas 6 SD itu).
Ya istimewanya keunikan rasanya yang mungkin akan terasa jauh berbeda sesuai kondisi budaya, kebiasaan dan ketersediaan rempah bumbunya. Indonesia sendiri menunya dominan lebih spicy (pedas dan tajam) sedangkan masakan barat cenderung lebih hambar, terkecuali bila dibumbui dengan rempah khusus yang memang spicy, seperti lada hitam dan atau yang sejenisnya.

Hmmmm....! Kalau sudah begini saat saya menemui pemilik konter PIATTO salah satu tenant di De Koeliner, maka saya pun berusaha mencari tahu apa istimewanya masakan ala Itali namun ditulis sajian khas Eropa di tempat itu. Saya lagi membayangkan mudah-mudahan ada yang pedas dan sesuai dengan selera Sumatera saya....

Melihat sajian masakan berkarbohidratnya seperti Fettucini... (hmmmmm gue inget sama kwetiaw yang ada di tempat makana bakmie favorit gue di gang Kenari, deket UI). Sajian mie gepeng ini dihiasi pasta mayonaise (buat sebagian orang ini nikmat, tapi buat selain mereka ini sangat menjijikkan.... yah namanya juga selera). Hiasan daun sledri dan taburan potongan kecil daging cincang membuat air liur saya mau keluar... sayang gue harus bayar mahal... so nggak jadi mencicipi makanan unik Itali itu dengan gratis.

Toh akhirnya gue juga harus memilih Meatball Cheese with frenchfries. Gue juga terpaksa merogoh kocek Rp. 24.000,- biar giliran anak saya Lulu Ammantsura atau Rizal dan ummi Ineke yang memang jadi juru nilai rasa. Buat saya, sayang makanan semahal ini saya nikmati sendiri, mending biar mereka saja yang menilai sampai seberapa besar skor yang bisa didapat untuk 7 potong bulatan daging dan kentang goreng Perancis dengan bumbu coklat (brown sauce). Saya sendiri sempat mencuri bau harumnya, namun biar nanti sang juri yang menentukan, apakah makanan ini memang bernilai serta berkelas untuk masuk kategori "yang direkomendasikan"?

Lepas dari masalah itu semua, kembali ke cerita sang pemilik usaha yang baru saja memulai usaha kuliner ini dan memang baru memiliki satu outlet di De Koeliner. Sang pemilik mengungkapkan, sebenarnya ada satu tempat di Kemang Pratama Bekasi, sebut saja namanya Rumah Makan HEMA, yang juga menyajikan menu serupa dengan PIATTO, namun harganya relatif lebih tinggi. Menurut penilaiannya, masalah rasa, jelas menu sajian PIATTO bisa dibandingkan dan pantas diadu dengan produk sajian HEMA atau Pizza Hut, tapi masalah harga jelas PIATTO jauh lebih murah dibanding mereka.

"Loh, kok bisa? Apa rahasianya bos?" tanya saya pada sang pengelola PIATTO, yang saya temui 3 hari menjelang lebaran Aidil Fitri 1430 H itu. Sang lelaki paruh baya itu hanya tersenyum menjawab, "Kuncinya di ramuan dan rempah-rempah yang kami dapatkan jelas lebih murah namun kualitasnya terjamin sehingga menghasilkan cita rasa yang tinggi." (lah... kok rasanya belum menjawab pertanyaan gue? Ah forget it lah)

Terus bagaimana dengan menu lainnya seperti Spaghetti Bolognaise? Atau Cream Soup nya? Terus kebetulan buka puasa maunya yang manis-manis (kayak yang wawancara dan nulis blogs ini), sayangnya Orange Cocktail Soda dan Fruit Cocktail Sodanya sudah habis.... hmmmm kalau saja masih tersisa, pastilah gue bisa ngerasain nikmatnya....!

Sidik Rizal

Berikut menu yang saya dapat dari PIATTO de Koeliner


No MENU PRICE




SOUP
1 CREAM SOUP with SMOKED BEEF / SAUSAGE / MUSHROOM                          9.500




SAUSAGES / MEATBALL  With FRENCH FRIES
2 BEEF BOCKWURST SUPER JUMBO                        21.500
3 BEEF BOCKWURST                        19.000
4 CHICKEN BOCKWURST (BROKOLI / JAGUNG / WORTEL )                        19.000
5 CHEEZY  SAUSAGE  (KEJU)                        19.000
6 MEATBALL SAUSAGE (BEEF / CHEESE / SPICY)                        19.000
7 MEATBALL WITH BROWN SAUCE & FRENCH FRIES                        24.000




PASTA
7 SPAGHETTI BOLOGNAISE                        17.500
8 SPAGHETTI CARBONARA                        17.500
9 FETTUCCINE                        17.500
10 MACARONI SCHOTEL (PACK)                        18.500




FRIED RICE
11 FRIED RICE with SMOKED BEEF                        14.500




SIDE DISH
12 FRENCH FRIES                          7.500
13 CHOCOLATE PUDDING                          6.000
14 BITTER BALLEN *                        10.000
15 CHEESE CROQUETTE *                        12.000
*) Tersedia hari Jumat - Minggu

COCKTAIL



17 ORANGE COCKTAIL SODA                          9.500
18 FRUIT COCKTAIL SODA                          8.500

Kamis, 17 September 2009

Ayam Bakar dan Ayam Cabe Ijo SAUNG SAE

Andalkan Menu Favorit Pelanggan
Sate Maranggi Paling Mantap di Jakarta Timur

Bekasi, dobeldobel.com/kelanakuliner.com
Bila anda sedang melewati Kalimalang Bekasi mulai dari ujung Cawang (Halim Perdanakusuma) hingga ke ujung Bekasi Selatan (Bekasi Cyber Park) maka akan ada banyak sekali kelana kuliner yang anda dapati sepanjang perjalanan. Mulai dari makanan cepat saji hingga beragam yang menyajikan kekhasan tradisional nusantara.

Untuk makanan khas Sunda, maka inilah yang paling banyak diserbu oleh para penikmat kuliner. Ambillah tempat jajanan makanan khas Sunda yang bisa anda temui lewat Terminal angkot Bekasi Sumber Arta, Kalimalang kemudian setelah menempuh 300 meter dan belasan meter sebelum LPG Depo maka anda akan temui Rumah Makan Khas Sunda SAUNG SAE.
SAUNG SAE, sendiri artinya adalah rumah yang bagus. menurut Opi, ibu anak berusia 4 tahun ini, baru sekitar satu tahun terakhir ini saja ia dan ibundanya menemukan menu andalan yang sangat disukai oleh para pelanggannya. Untuk kalangan remaja dan pelajar, maka pilihan Ayam Bakar SAUNG SAE yang menempati peringkat teratas. Hal ini sesuai dengan kemampuan kocek mereka, menu Nasi Ayam Bakar Saung Sae yang hanya Rp. 7.500,- sudah bisa mereka nikmati.

Sedangkan untuk menu Ayam Cabe Ijo SAUNG SAE (juga dikenal dengan nama Ayam Cabe Hijau), adalah merupakan menu favorit para pelanggan yang kebanyakan adalah dari kalangan pekerja kantoran dan eksekutif. Itulah sebabnya RM Saung Sae mulai memenuhi permintaaan deliveri (pengiriman) untuk pemesanan Nasi Kotak (Nasi Box) dan Catering Kantoran dan Nasi Tumpeng dengan menu makanan sesuai selera permintaan pemesan. Untuk wilayah Bekasi radius 5 km minimal order pemesanan adalah Rp. 200.000,-

Untuk menu utama yang bisa anda pesan adalah menu paket Nasi Ayam Cabe Ijo dengan harga Rp.10.000,- per paket, Nasi Timbel Ayam harga per paketnya Rp. 16.000,-, Nasi Tutug Oncom seharga Rp.16.000,-/paket atau Nasi Sate Maranggi yang berharga Rp. 15.000,-/paket.

Untuk Dine In (makan di resto Saung Sae) saja, ungkap Syahrir sang suami, RM Saung Saeyang beromzet berkisar puluhan juta per bulan ini kini lebih memfokuskan pada menu favorit pelanggan, yakni Ayam Cabe Ijo dan Ayam Bakar Saung Sae. Memang di samping menu utama mereka, Rumah Makan yang bertata desain interior rumah bambu tradisional Sunda ini menyediakan pula beberapa menu paket seperti Paket Nasi Timbel, atau paket pilihan terpisah seperti Sayur Asem, Tempe Penyet, Ayam Penyet dan Menu Ikan Gurame serta menu makanan Sunda lainnya yang tak kalah nikmat untuk anda kunjungi dan nikmati.

Pasangan suami istri, Syahrir dan Opi (Sofiyah), sebenarnya sudah lebih dari empat tahun membuka usaha rumah makan Khas Sunda SAUNG SAE ini. Bahkan dulu sempat membuka resto yang menyajikan menu makanan utama ala barat, Steak. Usaha Resto Steak yang dibuka di wilayah Tebet itu tidak berjalan baik, karena harga dan biaya produksi yang tak sesuai dengan permintaan pasar dan daya beli pengunjung yang memang sudah ditargetkan. Belajar dari kepahitan kegagalan mengelola resto makanan ala barat ini lah, melahirkan ide untuk menciptakan rumah makan sederhana yang bukan saja akrab di lidah kebanyakan orang-orang di Jabodetabek, tapi juga terjangkau.

Maka konsep tradisional Sundalah yang jadi pilihan pasangan suami istri ini. Hasil musyawarah dengan sang ibu dari Opi, didapat saat Syahrir dan Opi melakukan kelana kuliner ke setiap resto khas Sunda dan mencoba menemukan rahasia bumbu dengan mendiskusikannya kepada Ibunda mertuanya, maka terciptalah menu-menu khas ala Rumah Makan Saung Sae yang kini menjadi pilihan bagi mereka yang menyukai makanan tradisional khas Sunda. Bukan saja sehat (karena pada dasarnya bahan makanan utama adalah sayur-sayuran), tapi sangat mengundang selera dan membuat siapa saja yang pernah menikmatinya akan kembali.


kelanakuliner.com menikmati dua masakan menu utamanya, yakni Nasi Ayam Cabe Ijo dan Sate Maranggi lalu segelas Susu hangat. Untuk harga yang relatif tidak mahal di kantong umum hanya Rp. 10.000,- per paket, Nasi Ayam Cabe Ijo, bisa kita nikmati langsung. Di samping rasanya akan membuat lidah anda menari, rasa pedasnya yang beraromakan daun jeruk nipis ini dan empuknya daging ayam yang disajikan di atas potongan daun pisang dan beralaskan piring anyaman bambu akan langsung membawa anda terbang seolah sedang berada di tanah Sunda. Suasana begitu mendukung apalagi interior desain rumah makan sederhana ini yang sangat country style. Mungkin anda juga bisa meminta diperdengarkan musik degung khas bumi parahyangan bila anda mau demi memperkuat suasana tradisional Sundanya.

Sedangkan menu paket Nasi Sate Maranggi (Rp. 15.000,-/paket) dilengkapi dengan Tahu dan Tempe Goreng serta daun selada potongan tomat segar dan acar, pastinya membuat saya lebih cepat merasakan suasana khas parahyangan. Empuknya daging sapi yang dipotong sedemikian rupa dan disajikan pada tusukan sate dan bakarannya yang tidak terlalu garing dan tidak terlalu mentah membuat saya langsung menjadikannya sebagai daftar makanan favorit yang paling dicari.

Kelezatan daging sapi yang biasanya hanya bisa saya nikmati dalam makanan berbentuk Bakso atau Steak ini, ternyata begitu berbeda penyajiannya. Rasa Sate Maranggi ala Saung Sae ini seperti kita makan daging Steak. Saya pun menduga (kalau nggak mau dibilang mencurigai), mungkin karena pasangan suami istri Syahrir & Opi ini pernah mengelola resto Steak, maka rasa dan hasil bakaran Sate Marangginya begitu sempurna bak memakan Steak ukuran mini dalam tusukan bambu. Anda pasti akan setuju dengan saya bila telah merasakan sate Maranggi khas Sunda Saung Sae ini.


Lalu bagaimana anda bisa berkunjung ke Rumah Makan Khas Sunda SAUNG SAE ini untuk menikmati menu utama Nasi Ayam Cabe Ijo atau Nasi Ayam Bakarnya? Bila anda ada di Kalimalang, maka cukup anda pergi menuju Terminal Angkot Sumber Arta, Kalimalang, kemudian masuk ke jalan yang menuju Bintara dan menuju Depo LPG. Sebelum anda mencapai Depo tersebut, di sebelah kiri anda akan anda lihat Rumah Makan Khas Sunda Saung Sae. Dan untuk pemesanan menu makanan catering atau delivery service, anda cukup menghubungi no. Telp.: (021) 7024.1*** atau (021)9346.1965

Jadi kalau anda mau menikmati menu makanan khas Sunda Nasi Ayam Cabe Ijo atau Nasi Ayam Bakar, maka berunjunglah ke RM Saung Sae, Bintara, Bekasi. Anda bisa reservasi terlebih dahulu untuk memesan tempat pada saat hari-hari libur karena kemungkinannya ramai dan anda tak mendapatkan tempat. RM Saung Sae sendiri memilik kapasitas parkir untuk 4 mobil dan 20 motor. Mengenai hal ini, sang pemilik, Syahrir memang merencanakan pengembangan usaha untuk membuka cabang yang tentunya lebih luas dan ada di wilayah keramaian lalu lintas 
Sidik Kelana Rizal - kulinerkuliner.com

Ayam Cabe Hijau, Ayam Cabe Ijo atau Ayam Cabe Hijo adalah Ayam Cabe Ijo Saung Sae. Setiap Ayam Cabe Ijo yang ada di Kalimalang adalah Ayam Cabe Ijo Saung Sae. Nasi Ayam Cabe Ijo Saung Sae adalah Nasi Ayam Cabe Hijo, atau biasa disebut dengan Ayam Cabe Hijau Saung Sae dan bisa juga Nasi Ayam Cabe Hijau Saung Sae.

Rabu, 16 September 2009

Pecel Pincuk GARENG : Makanan Ponorogo Kampung Dua Bekasi

Rasa Nikmat, Harga Merakyat
Pecel Pincuk, Sate Ayam Ponorogo Khas Gareng, Nasi Pindang Gareng, Nasi Daging Bumbu Lapis, Es Dawet Khas Gareng, Nasi Lodeh Tiwul


Bekasi, kelanakuliner.com
Lokasi strategis di persimpangan akses ke dan dari banyak jalan utama (propinsi atau tol) memang menjadi andalan dari sebuah usaha apapun bentuknya. Kini tinggal bagaimana menciptakan LOKASI strategis (PLACE) dan mudah diakses dari segala penjuru itu menjadi sebuah PASAR dengan mengkombinasikan bauran pasar lainnya seperti Promosi, Produk, Price (harga) .

Demikian usaha resto dan cafe Pecel Pincuk GARENG yang sudah memiliki dan melengkapi kesemuanya dalam memulai usaha baru bidang kuliner. Yang jadi pertanyaan buat kebanyakan orang termasuk diri saya adalah, mengapa usaha resto & cafe ini dibangun dengan branding tokoh atau maskot seorang ponokawan (tokoh badut putra keluarga Semar dalam dunia pewayangan Jawa) dengan bernama Gareng?

Saya mencoba mencari tahu langsung dari sang pemilik Yulinarwita. Saat ditanya wanita kelahiran Ponorogo, 19 Juni 1971 ini mengatakan bahwa untuk masalah pengelolaan resto kafe ini hanya suaminyalah yang menjalaninya.

Bahkan mulai dari desain interior, pembuatan logo gambar Gareng hingga penataan ruangan, sound system hingga main musik organ tunggal sendiri serta persiapan keseluruhan dilakukan oleh sang suami, Karyanto dan adik lelaki kandung suaminya yang akrab dipanggil dengan nama kesayangan "Gareng", atau bernama asli Haryanto Suparto.

Dan dari lelaki kelahiran Jakarta 27 Juli 1972 inilah nama resto kafe ini diambil, yakni "Gareng". Menurut Yanto sang kakak, bahwa adiknya, Gareng ini, termasuk orang yang easy going dan mudah bergaul, demikian penjelasannya tentang adiknya yang karyawan swasta sebuah perusahaan transportasi (kargo).

Nama Gareng sendiri nama sosok tokoh tradisional yang cukup populer tanah Jawa sebagai tokoh yang "slank" (slenge'an) atau konyol namun masih bisa diterima oleh kalangan muda modern. Konsep kombinasi modern dan tradisional inilah yang menjadi dasar didirikannya resto cafe Pecel Pincuk Gareng.

Kecermatan mengamati kondisi pasar oleh Yanto, sang pensiunan dini dari Departemen Keuangan bagian manajemen sistem informasi Inspeksi Pajak ini, membulatkan tekadnya bersama istri dan adik kandungnya untuk membuat rumah makan bergaya resto kafe modern dengan menu makanan tradisional, bahkan kalau perlu mengangkat penuh makanan kampung yang ada di pelosok kampung yang belum populer sama sekali. Bayangkan saja, bagaimana dia mengangkat Pecel Pincuk (lebih dikenal dengan nama Pecel Madiun) sebagai makanan primadona Resto Kafe ini dan jangan heran bila harganya seporsi pecel pincuk cuma dibandrol Rp. 9.000,- (apa nggak gila tuh.... harga murah namun suasana cozy and modern banget, frens!)

So yang mau dijual oleh Yanto sebenarnya bukan sekadar menu makanan tradisional tapi lebih kepada taste, dan kebanggaan kepada budaya kuliner tradisional. Kurangnya keseriusan orang-orang mengangkat makanan tradisional daerah ke level lebih elite seperti halnya waralaba makanan barat seperti McDonald dan lainnya, jelas Yanto lelaki kelahiran Ponorogo, 20 Mei 1970 ini kepada kelanakuliner.com

Di samping itu kecenderungan orang modern yang mulai memilih makanan sehat berupa sayur-sayuran khususnya yang tradisional semakin hari semakin meningkat, jadi alasannya memilih Pecel Pincuk sebagai primadona dan strategi image branding (pencitraan merk).

Karena kandungan makanannya yang murni (alami) sayuran seperti halnya makanan tradisional dari daerah lain seperti gado-gado, karedok atau urap. Tapi perbedaan utamanya adalah bumbu sausnya yang khas Ponorogo dan kombinasi dengan Madiun berupa bumbu kacang yang disangrai dan bukannya digoreng, sehingga jauh lebih sehat dan lebih rendah koresterol.

Suami dari Yuli ini menambahkan bahwa di Jawa Timur sendiri ada banyak jenis pecel di setia daerahnya, mulai dari Pecel Madiun, Pecel Ponorogo, sampe Pecel Surabaya. Bahkan di satu daerah asalnya saja seperti Ponorogo, setiap bumbu pecel dari masing-masing warung memiliki rasa yang berbeda. Karena itulah dia memberi nama pecelnya bukan nama daerah, justru Pecel Pincuk (pincuk artinya lipatan daun pisang dengan lidi sebagai alas wadah makan) Khas Gareng.

Bila makanannya sudah unik dan asli dari pedalaman (busyet masak istilahnya segitu amat... mungkin maksudnya adalah pelosok kampungnya) di Ponorogo sana, maka minumannya pun Yanto berusaha membawa asli kampung kelahirannya sana, seperti Es Kelapa Muda Frambozen. Atau Es Dawet khas Ponorogo atau dikombinasi dengan daerah Madiun. Wah kalau Anda merasakan apa yang saya rasakan dari kedua menu masakan yang disajikan mereka untuk saya, pasti ngiler deh. Menu sehat Nasi Pecel Pincuk dikombinasi Es Kelapa Muda Frambozen.

Padahal sebelumnya saya sudah merasakan kesegaran Es Dawet khas Gareng, dan saya anggap sebagai appetizer alias pembuka selera hehehehehe....!
Asal Anda tahu saja, Es Kelapa Muda Frambozennya ini, khusus sirupnya didatangkan langsung dari desa kelahiran pengusaha muda ini dan tidak mudah didapatkan di daerah lain seperti Bekasi atau Jakarta.

Menu utama primadona, Nasi Pecel Pincuk pada awal tampilannya saya kira rasanya mungkin nggak beda jauh dengan pecel pada umumnya. Namun rasa bumbu kacangnya ditambah kering tempe dan daun kemangi serta pedasnya yang pas di lidah saya memang "Benar-benar enak!" (ngikutin kata favoritnya Bara Pattirajawani).

Ada peyek kacang yang sangat akrab dengan gigi lunak saya, hmmmm renyah dan gurih. Sayur-sayurannya yang hijau mengundang hasrat diri mengunyah habis makanan sehat ini hingga bumbu terakhir. Sayang bumbu kacangnya kurang begitu banyaknya yang ada di piring beralaskan daun pisang itu. Tapi saya yakin, bila Anda mau minta tambah bumbu kacang khas Ponorogo yang disangrai itu, tinggal minta pada sang waiter berseragam batik.

Ada menu utama lainnya, misalnya Nasi Daging Bumbu Lapis dan Nasi Pindang Gareng. Menu ini biasanya disajikan di daerah Ponorogo sebagai makanan khas untuk upacara syukuran tertentu. Karenanya ia ingin menu ini diangkat sebagai salah satu menu andalan, dimana di daerahnya sendiri hanya bisa dijumpai pada masa-masa tertentu saja saat ada hajatan atau perhelatan khusus di perkampungan ponorogo.

Bila Nasi Daging Bumbu Lapis biasanya bisa dijumpai di perkotaan Ponorogo, maka Nasi Pindangnya it lebih sering dijumpai di pedesaan pelosok Ponorogo. Bahan pokok Pindangnya sendiri adalah daging sapi dan sandunglamur, atau cincangan daging sapi yang banyak mengandung lemak (mirip sirloin kali yah?)

Kemudian Nasi Lodeh Thiwul, kombinasi sayur lodeh ditambah singkong gaplek kukus yang diparut, pastinya rasanya akan memberikan sensasi tersendiri buat lidah orang Bekasi. Yanto mengungkapkan bahwa sat ini masyarakat kita sudah melupakan makanan tradisional thiwul, yang dibuat dari gaplek singkong ini, maka keinginannya yang kuatlah memilihnya untuk menjadikan Nasi Lodeh Thiwul sebagai sajian utama andalan.

Dan tak ketinggalan Pia-pia Pecel (kalau di Surabaya namanya Ote-ote). Makanan khas Jawa Timuran yang seripa dengan bakwan di daerah lain ini, memang khas daerahnya dan biasanya dimakan dengan bumbu pecel sehingga jauh lebih nikmat disantapnya.

Resto Cafe yang baru dibuka tgl 15 Agustus dan rencananya ada acara grand launchingnya dalam waktu dekat ini, menawarkan segala makanan tradisional kelas kampung yang disajikan dengan taste atau selera internasional, demikian ujar Yanto dan diamini oleh adiknya, Gareng. Keluarga kakak beradik Yanto ini memang merencanakan akan mengundang anak yatim untuk acara grand launchingnya saat di bulan puasa. Termasuk mengkhususkan jam operasi hingga lebih malam buat mereka yang hendak bersahur di samping menu ta'jilan untuk berbuka di sore harinya.

Resto Cafe yang mempunyai fasilitas Mushola, Karaoke dan Musik live Organ Tunggal ini mempunyai kapasitas sekitar 100 orang duduk dan 20 orang berdiri bila hendak digunakan acara pesta khusus (special party), karena konsep kafe yang ditawarkan memang pas buat Anda yang mau mengadakan kegiatan dengan suasana rumahan tradisional khas Jawa Timuran.

Apalagi dengan lahan parkir yang luas dan mampu menampung sedikitnya 20 kendaraan roda empat. Bila ada acara event khusus sesuai permintaan pelanggan, maka tanah lapang di samping kafe ini pun bisa dijadikan parkir dengan kapasitas lebih dari 50 mobil.

(Sidik Rizal - dobeldobel.com)

Menu Utama
*.- Nasi Pecel Pincuk Gareng, Rp. 9.000,-
*.- Pia-pia Pecel, Rp. 8.000,-
*.- Sate Ayam Ponorogo Khas Gareng, (+Nasi/Lontong) Rp. 15.000,-
*.- Nasi Daging Bumbu Lapis, Rp. 15.000,-
*.- Nasi Pindang Gareng, Rp. 15.000,-
*.- Nasi Lodeh Thiwul, Rp. 8.000,-

Appetizer/Dessert
*.- Tape Goreng Keju Khas Gareng, Rp. 6.000,-
*.- Pisang Goreng Coklat, Rp. 6.000,-
*.- Puding Almond, Rp. 7.000,-

Minuman/Drinks
*.- Es Dawet Madiun khas Gareng, Rp. 6.000,-
*.- Es Kelapa Muda Frambozen
*.- Bandrek
*.- Kopi Hitam (Black Coffee)
*.- Capuccino Coffee



Pecel Pincuk GARENG
Jl. Patriot No. 31 (Omega) Kampung Dua,
Kalimalang arah Kranji, Bekasi
Reservasi:
Telp. (021) 7085.3250 atau
0858.8231.3839

Penilaian untuk Menu Utama
Nasi Pecel Pincuk =
4,5 bintang untuk rasa makanan
4,5 bintang untuk tampilan makanan
3 bintang untuk tekstur bahan makanan
TOTAL: 12 bintang, RATA-RATA 4 untuk skala 1-5