Sensasi 2 Rasa Bakaran Sate + Kuah Gule
"Gak Ada Banding & Bener-Bener Kuya"
Sate Kambing + Kuah Santan...hmmm! Siiip |
Cuma satu yang ada di Bekasi yang bisa ditemui para penggemar sate sekaligus gulai dengan menu khas Solo. Di bilangan Perumnas I ada satu tempat yang menawarkan menu unik berupa sate kuah, yang konon bisa bikin pelanggannya jadi lelaki sejati (ya kalau untuk perempuan, ya bisa jadi perempuan penuh energi kale yah?).
Gampang nyarinya kan?Cuma 1 yang kayak gini |
Mas Bayu yg akrab dipanggil Bang Uya |
Sate Kuah ala Bang Uya yang dimiliki oleh Mas Bayu ini sebenarnya timbul dari ide ayah dari dua anak ini ketika seringnya orang menikmati sate dan sop kambing secara bersamaan atau gule kambing secara bersamaan.
Ide brilian pun terbit, ketika dirinya ingin mengkombinasi gurihnya bakaran daging sate yang cenderung hangus dan wangi itu dengan kelezatan kuah santan mirip gule. Sensasi baru dari perpaduan dua rasa inilah yang akhirnya menjadi keunikan dagangan mas Bayu.
Uniknya campuran tekstur bakaran sate kambing dihantam lezatnya kuah gule |
Salah satu rahasianya ternyata adalah dari rendaman khusus bumbu rempah sebelum daging sate dibakar. Rendaman bumbu rempah yang salah satunya adalah dari buah nanas plus bumbu rahasia membuat wangi daging sate yang siap untuk dibakar.
Enaknya plus krupuk merah |
Intinya jika Anda mau menikmati kelezatan gosongnya sate dengan kuah gulai silakan saja berkunjung ke Sate Kuah Bang Uya di jalan depan Grand Mall Bekasi, dijamin Anda bisa ketagihan dan jadi pelanggan maniaknya sate bernuansa beda. Atau Anda tinggal pesan di nomor berikut ini (021)932.74925
Sidik Rizal - webrizal.com
Hanya Rp 10.000,-/porsi Sate Kuah Bang Uya |
Harumnya Sate Kuah Pak Obai
JAKARTA, KOMPAS.com - Pernah menyeruput kuah sate? Mungkin sebagian masyarakat masih asing dengan sate yang diberi kuah. Karena biasanya sate yang dikenal menggunakan dua macam bumbu yaitu, bumbu kacang atau kecap.
BERITAJAKARTA.com Sate Kuah Pak Obai |
Ada satu menu lagi yang tak boleh ditinggalkan, yakni sate tangkar yang berisi tulang dan daging sapi. Di warung makan yang hanya berukuran 4x6 meter, hampir setiap saat selalu dipenuhi penggemar sate kuah. Jika ingin mencicipi rasanya, disarankan datang setelah jam makan siang.Berdagang Sate Kuah di jalani Obai Ahmad Sofyan selama 10 tahun. Pembuatan sate kuah di ilhami menu masakan soto daging dan kuah gulai. Makadicoba menu daging yang ditusuk-tusuk dengan memberikan kuah gulai. Tapi lebih dari itu, tambahan bumbu dapur yang lengkap menjadi masakannya kaya akan rasa dan baunya pun begitu harum.
Rasa dan bentuknya nyaris sama |
Begitu juga dengan kuahnya, pembuatan dilakukan seperti membuat kuah santan pada gulai. Namun khusus kuah sate miliknya, Obai menambahkan bahan rempah untuk menambah kenikmatan serta memberi keharuman pada masakannya. "Rata-rata pengunjung akan memuji kelezatan rasa kuah sate," jelas pria yang bermukim di Grogol Petamburan, Jelambar, Jakarta Barat ini.
Selain Sate Kuah daging sapi, warung milik Obai juga menyediakan menu lain berupa Soto Tangkar, yakni Soto campur yang terdiri dari daging sapi, tulang muda, babat, kikil, dan beberapa bahan lain. Bagi penggemar masakan yang terbuat dari daging sapi, Soto Tangkar tak kalah lezatnya dibanding dengan Sate Kuah.
Untuk Sate Kuah dijual dengan harga 10.000 per porsi plus sepiring nasi. Harga yang sama juga berlaku untuk Soto Tangkar. Selain rasanya yang lezat, harganya juga murah. Dari sinilah, pelanggan yang datang ke warungnya makin hari kian bertambah.
Ramainya pengunjung pun tak jauh beda |
Setelah sepuluh tahun berusaha, kini Obai bisa memetik hasilnya. Bahkan, Obai sudah membuka warung makan di Pluit Jakarta Utara. Dari dua tempat ini, Obai mampu meraup omzet hingga Rp 2 juta sepekan. Tidak hanya itu, Obai juga membantu keluarganya yang sedang menganggur dengan mempekerjakan mereka di warung makan miliknya.
Jl. Asemka
BalasHapusPinangsia
Proyek Pasar Pagi Los T 28
(dekat Gang Burung)
Jakarta Barat
Tel. 0858 88301170
Sekarang, dengan wafatnya Haji Diding, soto Tangkar dan sate kuah daging sampi H. Diding yang termahsyur tersebar dalam tiga unit di Jakarta, dan di tangan sepasukan penjual keliling. Tapi, apabila Anda bersikeras ingin pergi ke pusatnya, yang sekarang dikelola oleh dua anak H. Diding—H. Yayat dan H. Tatang—diperlukan tak hanya rasa lapar, tapi juga tekad kuat.
Pasalnya, rumah makan sempit berusia 49 tahun itu terletak di Pasar Pagi Lama, sebuah area yang penuh sesak oleh los-los pedagang yang mengaburkan semua tujuan dan dikenal sebagai daerah supermacet. Ada baiknya kita datang dengan taksi, motor atau ojek—atau rela jalan kaki setelah meninggalkan mobil di kejauhan.
Rahasianya? Sentuhan Pak Murdi, tentunya. Sebagai penerima mandat penerus oleh keluarga H. Diding, ialah yang setiap hari berdiri di balik meja kerja yang legendaris itu sembari meracik sate kuah. Kita tahu sejarahnya: tadinya H. Diding hanya menjual soto Tangkar. Lalu ia iseng-iseng membuat sate dari sisa daging yang dibumbui manis dan dibakar agak gosong, yang kemudian ia siram dengan kuah soto Tangkar lengkap dengan iringan tomat, daun bawang dan kentang gorengnya. Ia menyebutnya ‘sate kuah’. Ternyata laku keras dan menjadi andalan warung sampai sekarang.
Bagaimana dengan soto Tangkarnya? Setiap mangkuk hadir diperkuat oleh potongan-potongan sate sapi yang dilepaskan dari tusuknya. Bagian daging yang telah direbus terlebih dahulu biasanya diambil dari jeroannya, sementara satenya diambil dari bagian paha. (sumber: Jakarta Good Food Guide)
Murah meriah.
Harga: seporsi soto Tangkar dan seporsi sate kuah sama-sama Rp 10.000
Jam buka: 07.00 – 16.00
Sumber : Jakarta Good Food Guide