20 Tahun Jadikan Bebek, Favorit Baru Warga Jakarta
|
Warung Nasi Bebek Ma' Isa |
Jakarta, webrizal.comPerjuangan seseorang itu memang baru terlihat setelah melewati masa waktu yang tak sebentar. Bahkan bisa jadi melewati puluhan tahun, maka siapapun yang telah melewati jatuh bangun usahanya selama berpuluh tahun tinggal memetik buah manis dari jerih payahnya itu. Apalagi ketika kesuksesan yang diraihnya bisa dirasakan bukan hanya untuk anak-cucunya, tapi juga orang tua tercinta pun mendapatkan berkahnya.
Itulah gambaran tentang seorang pedagang nasi bebek sederhana khas Madura yang telah menjadi aikon terkenal di Jakarta Timur hingga wajar sudah beberapa televisi meliputnya. Melihat dari jumlah pengunjungnya saja per hari bisa dipastikan berapa jumlah omzet Ibu Isa sang pemilik yang menjadi merk Nasi Bebek Ma' Isa.
|
Dibantu ke dua anak dan menantunya |
Sedikitnya dalam sehari ada 400 ekor bebek yang habis dibantai untuk disajikan kepada pelanggan mulai dari jam 6.00 pagi hingga jam 11.00 malam. Bayangkan untuk se-ekor bebek, (biasanya pada sajian nasi bebek khas Madura) bisa dipotong menjadi 8 potong. Setiap porsinya pelanggan bisa mendapatkan nasi sepiring dan sepotong bebek rendang ala Madura yang dihargai hanya Rp 11.000,- Namun kelezatan dan nikmatnya memang digemari hampir lebih dari ratusan pelanggan yang datang setiap harinya.
|
Nasi Bebek Ma' Isa yang legendaris |
Kulinerkuliner sendiri mencoba seporsi nasi bebeknya yang memang begitu populer, hmmmm dan ternyata memang cukup lezat dirasa untuk harga yang relatif terjangkau. Tapi jangan harap Anda bisa dengan tenang makan di warung nasi bebek Ma' Isa karena selesai kita menyantap nasi bebeknya yang maknyuss itu (kebetulan pernah dimuat dalam program wisata kulinernya pak Bondan, TransTV), pelanggan lain sudah antri ingin duduk makan di meja kita. Wah saking padatnya pengunjung, kita hanya bisa duduk belasan menit dan langsung harus angkat kaki dari warung nasi bebek ala Madura itu biar semua pelanggan kebagian tempat.
|
Hajjah Ma' Isa dan kulinerkuliner.com |
Kulinerkulinmer sempat berfoto bersama dan mendengarkan cerita perjuangan Ma' Isa selama merintis usaha warung nasi bebek 20-an tahun lalu. Kini Ma' Isa segera akan memberangkatkan kedua orang tuanya ke tanah suci di pertengahan 2012. Bukan itu saja, anak-anaknya pun akan segera berangkat hanya pada tahun 2015 mendatang. Berkah dan nikmat dari keuletan sebuah usaha yang istiqomah.
|
Sedikitnya 400 bebek per hari dipotong |
Yang membuat semua orang tahu mengapa nasi bebek Ma' Isa laku keras, adalah tempat pemotongan bebeknya (dapur potong) terletak terbuka tepat di samping tempat makannya. Di sana terliha jelas ada ratusan ekor bebek sedang dicincang dan dipotong-potong siap untuk dimasak buat hari berikutnya. Kebayang kan betapa numpuknya daging bebek siap dimasak ungkeb dalam kuali besar (raksasa). Proses memasaknya pun bisa memakan waktu hingga lebih dari 3 - 4 jam lho! Pantesan empuk dan bumbu-bumbunya terasa hingga ke dalam daging yah?
|
Ramai setiap harinya tiada henti |
Mau tahu kayak apa nikmatnya nasi bebek goreng Ma' Isa yang memang mirip dengan daging rendang ini? Yang jelas pembuatannya sama sekali tidak menggunakan santan kelapa seperti halnya rendang ala Padang.
Karena rempah-rempa yang dimasak ungkeb bersama potongan ratusan bebek sudah menghasilkan minyak bebek hingga berkilo-kilo dalam seharinya. Huwaduh luar biasa... konon menurut cerita Ma' Isa (kebetulan dia keceplosan omong dengan keluarganya), setidaknya dalam sehari saja mereka membeli bebek hingga Rp 20 juta per harinya? Huwaduh? Mantap punya neh usaha... Bagaimana omzetnya? pasti buanyak lah!
|
terasa seperti rendang |
Bebek Goreng ala Madura di warung nasi bebek Ma' Isa memang terasa seperti rendang, nah di sinilah istimewanya. Wajar saja selalu diramaikan pengunjung. Anda mau juga ikutan para pengunjung lainnya menikmati nasi bebek khas Madura legendaris ini?
Sidik Rizal - kulinerkuliner.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar