Cari data di web ini

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Iklan Hubungi (021)27101381


Informasi berita tentang wisata kuliner di seluruh Indonesia - Kontak Redaksi: (021)271.01.381 - (021)606.36235, Hotline: 08787.882.1248 - 081.385.386.583

Kamis, 16 Juni 2011

Bebek Sinyo Pondok Kelapa

Besarnya Sajian Bebek Goreng Nikmat Menggemaskan

Pondok Kelapa memang sudah menjadi kawasan jalur wisata kuliner di wilayah Jakarta Timur, khususnya kecamatan Duren Sawit. Ada satu tempat istimewa bagi para penggemar sajian bebek goreng yang patut untuk direkomndasi kelanakuliner kali ini. Bebek Sinyo. Hmmmm.... kedengaran seperti anak bebek yang malas bukan. Nanti kita tahu kenapa namanya Bebek Sinyo.

Adalah mbak Ismi, gadis cantik berjilbab yang masih kuliah di kampus YAI Salemba sebagai pemilik usaha rumah makan Bebek Sinyo ini. usaha rumah makan sederhana yang punya luas 10 m x 8 m ini memang cukup apik terletak di jalur ramai jalan raya kavling DKI Pondok Kelapa. Di antara sekian banyak restoran khusus sajian bebek goreng, sepertinya Bebek Sinyo punya penmpilan yang lumayan mudah diingat dan beda.


Dengan ruang terbuka tanpa banyak sekat dan lumayan luas Bebek Sinyo mengingatkan saya dengan restoran sederhana terkenal Pecel Lele Lela pada awal-awal usahanya berdiri. Memang sekarang Pecel Lele Lela sudah tidak lagi berupa warung makan lele nan sederhana tapi kini sudah mempunyai interior desain yang jauh lebih ekslusif dan bisa dibilang mewah. Kulinerkuliner.com melihat peluang itu ada pada Bebek Sinyo.

Tinggal apakah sang pemilik mau selalu berinovasi dan mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi dalam hal pelayanan dan sajian bebek gorengnya? Jika mencoba bebek gorengnya, memang bebek gorengnya berukuran jauh lebih besar dari warung makan bebek goreng lainnya. Bahkan jauh sekali ukuran daging bebeknya jika dibandingkan bebek goreng di warung makan Nasi bebek khas Madura atau restoran Bebek Kaleyo yang jauh lebih dulu terkenal.

Bebek Sinyo lebih seperti restoran cepat saji namun dengan konsep sajian yang lebih membumi dan sebenarnya hanya tinggal meningkatkan konsep promosi serta komunikasi iklan yang lebih efektif, agar Bebek Sinyo jauh lebih dikenal masyarakat sekitar atau para pengunjungnya.

Tapi jika mau mengetahui apa yang bisa dinikmati oleh para pelanggannya, mungkin kita harus memburu tempat ini sebagai ajang uji rasa lezat bebek goreng. Biar Anda sendiri yang bisa membuktikan apakah Bebek Sinyo memang pantas untuk bersaing dengan rumah makan bebek besar lainnya. Dan apakah Bebek Sinyo memang bisa disamakan dengan resto bebek goreng lainnya?

Lepas dari masalah bagaimana nantinya restoran bebek Sinyo yang baru berjalan tak lebih dari 3 bulan dari tulisan ini dibuat, kulinerkuliner.com mencoba mencicipi sajian bebek gorengnya. Untuk harga terbilang relatif murah dan terjangkau. Masalah kecepatan pelayanan juga lumayan, hanya membutuhkan waktu tak lebih dari 7 menit, bebek goreng sudah tersaji di meja makan, ini berarti bebek setengah matang memang sudah disiapkan dari rumah yang siap digoreng dan disajikan saat pengunjung tiba.

Kebersihan resto juga terbilang lumayan OK, kemudian ruangan yang mempunyai sirkulasi udara luas membuat tempat ini bisa dikunjungi bagi mereka yang suka merokok. Tak jadi masalah dengan pengunjung dari kalangan anak-anak atau keluarga. Tempat ini memang bisa direkomendasi sebagai tempat makan bebek bagi keluarga. Anda tertarik, bisa pesan langsung atau berkomunikasi langsung dengan pemilikny7a yang cantik, Ismi di telepon Axisnya 0838.700.37799.

Untuk kemitraan silakan saja Anda menghubungi (021)9346.1965 dengan Bunga Lily atau 081.385.386.583 dengan Sidik Rizal.

bukankelanakuliner.com

Jumat, 10 Juni 2011

RM Sambal Hijau Jatibening

Ayam Setel (no.1 di Dunia) dan ACH Nonjok Rasanya
Kreasi Rumah Makan Padang Sambal Hijau yang Mbalelo dari Adat Kulinernya

Ayam Setel yang heboh rasanya
Jatibening, Caman - bukankelanakuliner.com
Sudah tak asing lagi bagi bangsa Indonesia tentunya dengan jenis masakan satu ini. Bahkan hampir setiap pelosok perkotaan di seluruh Indonesia bisa dipastikan ada rumah makan Padang, meski terkadang pemilik dan pengelolanya bukan orang Minang asli. Seperti halnya waralaba, maka rumah makan Padang merupakan jaringan rumah makan khas Minang yang tersebar hampir ada di setiap kota di Nusantara.

Bahkan kini juga ada beberapa rumah makan Padang di luar negeri khususnya negeri jiran. Kayaknya perkembangan restoran yang banyak diminati orang Indonesia ini makin marak dari waktu ke waktu. Jadi jangan heran kalau pada satu saat nanti di bulan atau planet Mars bisa jadi sudah ada rumah makan Padang. Hah??? Nggak percaya? Pergi saja ke bulan atau planet Mars naik bus.


Mungkin yang bisa mengalahkan popularitas rumah makan Padang hanyalah Warteg alias warung Tegal. Tapi tentunya beda kelas lah.... yang satu kelas welter, satunya lagi kelas bulu. Jadi nggak matching lah kalau membandingkan keduanya.

Sasmita bermotto: "Rasa Mantap & Tetap"
Meski begitu, kedua jenis tempat makan ini mempunyai pelanggannya sendiri. Kalau untuk penggila kuliner seperti saya, keduanya punya waktu tersendiri. Pas tanggal muda (kantong lagi tebal) mungkin saya pilih rumah makan Padang, tapi pas tanggal tua (kantong juga masih tebal dengan kwitansi kas bon)saya pilih Warteg.

Logo Gadis Minang jaminan mutu sajian khas Minang
Ah sudahlah nggak usah kebanyakan pembukaan, pada petualangan kuliner kali ini saya memang nggak lagi kebanyakan duit, tapi melihat rumah makan Padang yang unik dengan nama seperti rumah makan Sunda ini membuat saya tergoda untuk berkunjung. Apalagi dengan baliho jelas di depannya, yang menawarkan menu Ayam Setel. Hah... menu apaan lagi tuh? Ayam kok bisa setel radio atau TV tuh?

Rumah Makan Padang Sambal Hijau yang terletak di bilangan Jalan Raya Caman Jatibening ini dekat dengan satu komplek pertokoan dan tak jauh dari pintu tol Jatibening. Jadi buat Anda yang baru saja keluar pintu tol Jatibening kira-kira 250 meter menuju Kalimalang, gampang saja mencarinya, di sebelah kiri Anda sudah menunggu rumah makan Padang yang buka dari jam 10.00 pagi sampai dengan 10.00 malam.

Perhatikan rumah makannya yang berlogo unik gadis berpakaian adat Minang dan tulisan RM Sambal HIjau. Logonya saja sudah keluar dari kebiasaan restoran Padang yang pada umumnya bergambar rumah gadang, seolah menjanjikan sesuatu yang berbeda dari biasanya.

Sambal Hijau memang bisa jadi adalah bumbu masakan khas Nusantara dari tanah Jawa dan Sumatera. Jadi nggak bisa kan diklaim ini adalah menu khusus dari Sunda atau Padang semata, kecuali mau dibilang pembajak menu masakan oleh daerah lainnya. Wah ini seh berbau SARA, mending nggak usah komentar ah... Entar diblokir lagi blogs kuliner ini.

Paket promo konvensional yang masih ada
Yang jelas di rumah makan Sambal Hijau benar-benar menawarkan nuansa menu yang lain daripada yang. Jadi wajar saja kalau kulinerkuliner.com merekomendasikan resto yang punya halaman parkir bisa menampung 5 mobil ini. Resto Padang Sambal Hijau menawarkan sajian Ayam Setel dan Ayam Cabe Hijau (ACH). Hmmm.... bikin penasaran neh. Strategi promosi produknya unik banget.

Kalau bicara promosi harga 6000, jadi inget sama satu resto Padang lainnya yang punya strategi unik dengan menu harga Rp 6.000,- Nah lo.... hampir mirip Warteg neh? Nah begitu masuk tuh resto ternyata pake fishing trick. "Yang enam ribu itu, nasi pake telor pedas saja Pak," ujar pelayan resto dengan wajah tanpa dosa. Jadi kalau mau menu lauk lainnya sudah pasti harganya dua rakaat lebih mahal dong. Hehehehe, strategi kayak gini seh bikin kapok pelanggan.

Tapi kayaknya nggak begitu dengan resto Padang Sambel Hijau. Nggak ada promo harga murah, yang ada promo menu unik tadi. Lalu apa seh uniknya Ayam Setel dan ACHnya? Ya kalau mau tahu mau nggak mau harus pesan makanan dulu dong terus bayar kemudian.... (Masak mau gratisan? Emang rumah makan bapak lu?) Kalau wartawan kuliner kayak saya seh memang boleh gratisan... hehehehe! (curang ya!?)

Resto Padang yang Mbalelo dari Adat Minang
Sasmita, pemilik RM Sambal Hijau
Ayam Setel ternyata menu masakan ayam goreng dengan selimut telor (disingkat Setel). Aduh...!? Untung nggak pake selimut kelapa, kan bisa jadi Ayam Sekel (montok banget tuh ayam). Dari penamaan menu unggulannya saja, sudah terlihat bahwa Resto Padang Sambal Hijau memang mau keluar dari kotak stereotipnya rumah makan khas Minang.

Pilih menu beragam sajiannya dan pasti kenyang
Menu Ayam Setelnyapun nggak sendirian, ada lagi menu ayam cabe hijau atau disebut oleh sang penciptanya, pak Sasmita dengan ACH (bukan "ach.... kamu gitu deh!"). Nah kalau mau tahu lebih jauh dengan asal usul menu ini, ya lebih baik ngomong langsung dengan pak Sasmita, sang pemilik resto Padang, Sambal Hijau.

Abis makan jangan lupa bayar di kasir
Tapi biar nggak kelaparan dan penasaran, mendingan lebih dulu mencicipi menu Ayam Selimut Telernya ehh salah Selimut Telornya plus ACH, alias Ayam Cabe Hijau. Hmmmm bonapetite...! Yummy...!

Sambil makan sesuap dua suap, saya mewawancarai langsung pak Sasmita yang memang kebetulan juga suka ngobrol panjang lebar tentang ide gilanya memiliki dan mengelola resto bernuansa beda.

Ketika ditanya kenapa restonya kok sedikit mbalelo dalam konsep dan ngeyel dengan menu uniknya Ayam Setel plus ACH. Pak Sasmita menjawab diplomatis,"Kalau layanan kami nggak ada bedanya dengan yang lain, buat apa buka restoran Padang biasa?".

Jangan kuatir nggak kebagian tempat parkir! Bisa 10 mobil kok!
Lelaki yang sudah berpengalaman jatuh bangun buka beragam usaha ini mengaku bahwa keinginan kuatnya mengangkat budaya kuliner daerahnya semata ingin mengangkat ke level yang lebih tinggi daripada sekadar usaha resto Padang pada umumnya. Itulah sebabnya dia melakukan strategi yang agak keluar dari pakem kebiasaan usaha rumah makan Padang, tanpa meninggalkan prinsip kedaerahannya.

"Mungkin pendekatan gaya manajemen usaha saya lebih modern saja dan gak ada istimewanya dengan yang lain," ujar merendah menjelaskan mengapa ia bukan sekadar tampil beda.

Sasmita: "Kami memang buka waralaba Sambal Hijau"
Demikian pula halnya dengan beberapa menu sajian di rumah makan Padang ini, kebanyakan juga yang disajikan adalah menu umum masakan Minang, namun pak Sasmita dengan cerdik mengangkat Ayam Cabe Hijau dan Ayam Setelnya sebagai sajian unik yang diklaim pertama di Indonesia. Huwaduh....! Heboh kan kedengarannya.

Lebih heboh lagi kalau kita bisa mencoba kelezatan ayam selimut telornya yang bukan cuma maknyusss.... tapi juga nyolotin banget sambelnya, sama pedasnya dengan Ayam Cabe Hijau yang dijamin bisa bikin nangis kepedasan!

Tertarik waralaba usaha RM Sambal Hijau dengan menu Ayam Setel & ACHnya? Hubungi (021)932.74925 atau 08180.777.8482 dengan Bpk Sasmita, atau dengan Rizal (021)9346.1965.

Sidik Rizal - webrizal.com