Cari data di web ini

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Iklan Hubungi (021)27101381


Informasi berita tentang wisata kuliner di seluruh Indonesia - Kontak Redaksi: (021)271.01.381 - (021)606.36235, Hotline: 08787.882.1248 - 081.385.386.583

Rabu, 19 Agustus 2009

Burger & Grill: The Smart Choice for Rendezvous


Mau Ngeburger atau Nyetik,
Ya Cuma Burger & Grill lah Tongkrongannya!


Jakarta, kelanakuliner.com
I have wandered for several place in Kalimalang, and I found the nice and cozy place to visit. Yes, I saw it was used to be the Wong Solo the Ayam Bakar restaurant. I knew from the internet that the place of Ayam Bakar Wong Solo did not run well for some reason. And for subtitution, we can find the new resto and cafe for youngster. Burger & Grill Kalimalang, I call it, located in the corner of T-junction of Kalimalang and Durensawit. The same as the other Burger & Grill outlet, hte main menu is burger and steak (ya iya lah burger dan steak masak singkong dan keju?)

But the most interesting I found in this resto cafe was the hospitality and service for customer. I thought it was deserved the highest score for them. After they knew I was a blogger journalist, they still treated me like the customer, and they recommended the Marketing and Promo, Mr. Dwi to me. Well, as a journalist, I thought it was interesting for being served like other used to be.

From Dwi, I knew that this cafe resto has 9 outlets (branches). Four of them have other brand, Hot Planet, and the rest still have the Burger & Grill brand.
And for other place of Burger & Grill I try to collect some info and writes from other blogger. It's a piece of cake. Here we are the other story of this western cute resto.

Burger & Grill Gandaria Branch located in the corner in intersection between Jl. Gandaria Tengah III and Jl. Ahmad Dahlan. Main menu is burger and steak. But they have a slogan, We Grill Everything. So they don’t just sell burger and steak, but everything. From grilled soto (Indonesian style soup), grilled spaghetti, to grilled rib soup. But relax, you won’t find charcoaled soto because they only grill the meat, not entire soto.

I’ve tried their burger, steak, grilled soto, and rib soup. The burger is average, taste and price is considerable. The steak is fairly delicious too. But the special ones is their other grilled thing. Their rib soup is very delicious, with 2 big ribs, and only priced Rp. 34,500. If you don’t eat much, maybe it’s enough for 2 people.

Maybe the reason a lot of people come here every day is the atmosphere. Burger & Grill’s location in the corner of intersection make it cozy for hangout. There’s big screen facing street. In soccer event time, this place is always full of people watching soccer. Too bad I don’t like soccer.

Jl. Raya Kalimalang,
pertigaan Durensawit
Jakarta Timur

Jl. Gandaria Tengah III No.1.
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Telepon, : 021-68679194

Selasa, 18 Agustus 2009

Gandaria Steak: Tempatnya yang Berjiwa Muda Bertemu

Where the Good Taste Begins
Pelopor Makanan Enak Dimulai di Tempat Ini


Jakarta, kelanakuliner.com
Pada mulanya saat saya bertemu dengan sang General Manager, Deddy Ardianto adalah saat saya berkunjung ke BCP (Bekasi Cyber Park). Kebetulan setelah saya diperkenalkan dengan seorang kolega, maka Deddy Ardianto, yang kebetulan juga mempunyai outlet New Sunda Gandaria ada di sana.

Dari rencana awal mengangkat makanan lokal di BCP, milik New Sunda Fandaria, akhirnya saya diminta oleh sang manajer yang sudah bertahun-tahun bekerja di bidang usaha resto ini, meminta saya untuk berkunjung ke Gandaria Steak.

Kedengarannya suatu hal yang menyenangkan, kenapa nggak. Saya pun segera mengatur janji dan sudah nggak sabar meluncur ke tempat makanan ala western ini di bilangan Kebayoran Baru. Semua orang sudah mahfum lah, kalau Blok M dan sekitarnya itu memang gudangnya resto keren dan factory outlet serta pusat perbelanjaan modern. Ohhhooooiiii, jadi kepengen aja ke sono.

Di hari yang telah dijanjikan kami saling bertemu, dan setelah muter-muter seputar Gandaria serta Radio Dalam, saya cari tempat Gandaria Steak nggak terlalu njelimet, karena di samping hampir semua orang tahu tempat itu, mulai dari tukang parkir, polisi dan pedagang gerobak di pinggir jalan kayaknya lokasi Gandaria Steak memang lumayan strategis dan mudah aksesnya dari semua arah.

Mau dari arah Kebayoran Lama, atau Pondok Indah atau dari arah Blok M? Semuanya gampang menuju tempat yang lumayan etnis dan modern di bagian dalamnya ini. Setelah memarkir kendaraan motor saya, saya pun segera masuk dan menemui waiter yang sedang bertugas dan bilang ke dia mau bertemu dengan Mr. Deddy Ardianto. And well, I've got to take a seat. And I got a lemon tea for a start.

Good news for me.... Ya emang seh kebetulan aja gue udah bikin janjian. Padahal sewaktu gue temuin si Deddy, dia sedang berbincang dengan staffnya. Gak pake lama, begitu ngelihat gue, sang general manager ini meminta saya untuk duduk di tempat bagian yang paling nyaman dekat saung Gandaria Steak. Saya pun melihat ada beberapa brand lain yang bekerja sama dengan Gandaria Steak. For a good sake, I asked him did I have to write down that brand... He just said no, I didn't have to.

Sebentar kemudian, akhirnya saya pun ditawari makan menu andalannya yakni Sirloin Steak dengan bumbu barbeque dan siraman mayonaise. Sebotol sambal pedas menemani piring Sirloin Steak Gandaria. Hmmmmm dari tampilannya saya nggak jadi berniat bawa pulang dan minta steak ini dibungkus. Nggak tahan euy, lihat bentuknya. Mending gue nikmati sendiri, kali aja memang pantas untuk dinikmati sendiri. Dasar rakus beutz...

But what a heck... sehabis gue menyantap habis itu steak, badan gue terasa panas mulai dari perjalanan pulang hingga tiba di rumah. Sialan! ternyata steak Gandaria memang luar biasa panasnya. Mungkin karena efek mayonaise yang menghiasi steak lezat ini. Gila aja, masa rasa panasnya turun ke bawah. Padahal gue nggak yakin, kalo steak ini bakalan sepanas ini. Apa bisa gue masukin kategori aphrozidiaks kali yah. Libido (maaf... mungkin lebih tepat "hasrat" kali yah?) gue kayaknya seh nggak terlalu tinggi, tapi rasa panas di dada dan perut yang lumayan bikin gue berkeringat habis, mau nggak mau ya gue mandi berlama-lama di kamar mandi. Tadinya gue mau berendam di bak mandi. Tapi.... ah lupakan... nanti bisa-bisa gue berbuat yang nggak-nggak di dalam bak.

Pada intinya, Sirloin Steak dari Gandaria Steak memang Ruaarrrrr Biasssah... bukan hanya lezat, tapi bisa bikin badan kita hangat sekaligus.... hmmmm (gue nggak yakin akan sama efek buat setiap orang) libido kita naik... (mudah-mudahan gue bohong neh... hehehe... karena bisa-bisa kalo bener begitu yang bakalan jadi sponsor neh restoran cuma Kratingdaeng, Hemaviton, Hormoviton... atau lebih parah lagi DUREX atau FIESTA... huhuhu :P)

Mau coba Gandaria Steak yang berlokasi di Gandaria Tengah II no. 7, Jakarta Selatan ini?
Gue jamin romantisme antara Anda dan pasangan naik seratus delapan puluh derajat! (Huwaduh apa iya yah?)

Sidik Rizal - dobeldobel.com
Tulisan lain yang berkaitan dengan Gandaria Steak adalah berikut ini:

Di Kebayoran, nama Gandaria Steak tak asing lagi di telinga. Salah satu resto steak yang hadir dikawasan gandaria tahun 2002 silam ini telah mengalami peningkatan omzet per harinya yang mencapai 300 orang dalam satu hari.Semenjak berdiri, tempat makan yang menghadirkan steak sebagai menu favorit ini tidak pernah mengalami penurunan pelanggan.


Pelanggannya berasal dari anak muda dan eksekutif muda. Tempat ini juga dapat dijadikan ajang arisan oleh para ibu-ibu karena tempatnya yang nyaman. Selain itu acara meeting dan gathering sering diadakan di sini.
Dibukanya Gandaria Steak ini tentu saja didasari atas potensi pasar yang besar dan terus meningkat di kawasan Jakarta Selatan khususnya di daerah Kebayoran yang mayoritas masyarakatnya berada digolongan menengah ke atas. Meningkatnya kebutuhan kaum urban akan makanan dan suasana yang nyaman itulah yang kemudian ditangkap oleh Gandaria Steak.
Gandaria Steak menawarkan aneka menu lokal dan impor. Menu favoritnya antara lain tenderloin setak import maupun sirloin steak lokal. Untuk menu Indonesianya bisa dipilih masakan seperti Timbel Komplit dan Sop Buntut Goreng yang segar.
Kapasitas tempat duduknya mencapai 134 orang dengan perincian dua VIP Room yang dapat menampung 24 orang, dua buah saung yang masing-masing dapat mempung 10 orang, teras 60 orang dan Dining Room 30 orang. Gandaria Steak buka dari pukul 10 pagi hingga tengah malam.

Gandaria Steak ini menawarkan berbagai macam menu internasional dan lokal. Menu favoritnya antara lain tenderloin setak import maupun sirloin steak lokal. Untuk menu Indonesianya bisa dipilih masakan seperti Timbel Komplit dan Sop Buntut Goreng yang segar. Sedangkan untuk menu chinese food banyak diminati menu masakan ayam seperti Ayam Goreng Rica-Rica, Nasi Goreng Seafood, Gurame Asam Manis dan Gurame Goreng. Selain itu Gandaria Steak juga ber-partner dengan Ayam Bakar Ghantari di pojokkan bulungan yang sudah terkenal kelezatannya untuk mengisi menu di sana.

Berdasarkan nostalgia dua tahun lalu, malam itu kami memesan dua porsi steak Gandaria yaitu steak potongan has dalam (tenderloin) dengan sedikit lemak. Saus black pepper untuk istri ku dan mushroom untuk ku. Sedangkan minumnya adalah ice lemon tea.

Steak hadir di atas hot plate dengan asap yang mengepul. Aroma yang keluar benar-benar menggoda hati ingin segera menyantapnya. Irisan dan suapan pertama segera kulakukan. Wah kok alot dan kering begini ? Ini tanda-tanda steak yang terlalu matang. Setelah kuingat-ingat ternyata aku yang lupa untuk meng-order yang "medium rare".

Menurut teori, steak yang dimasak dengan tingkat kematangan medium akan jauh lebih empuk dan nikmat dibandingkan dengan yang "well done".

Sausnya lumayan lah namun sepertinya restoran ini menggunakan saus instan dan bukan yang home made langsung. Saus jamur yang kurasakan di warung pinggir jalan ala hawkerant Mak Place di Singapore jauh lebih nikmat dan makyus. Porsi kentang goreng dan sayurannya jauh menurun dibanding dua tahun lalu, padahal untuk harga telah terjadi penyesuaian yang tadinya hanya Rp25rb menjadi Rp35rb seporsinya.

Ya sudahlah mungkin malam itu cuma kami saja yang sial karena kokinya baru :) Lain kali aku akan pesan ayam bakarnya saja yang rasanya lebih stabil enaknya.
-----------------------------------------------------------------------

Kebayoran baru surganya makanan dan FO. Salah satu yang cukup tersohor dan masyhur di kawasan ini adalah Ayam Bakar Ganthari cabang dari Kebon Jeruk yang berlokasi di Gandaria Steak House dan Burger Cooker (mungkin akibat dari menjamurnya burger blenger dan sandwich bakar di seantero Jakarta).

Tujuan pertama, adalah Steak House Gandaria. rumah makan dengan banyak cermin di dalamnya. sayangnya, mungkin gue perginya pas waktu berbuka jadi terlalu banyak orang di dalam situ sehingga para pegawainya terkesan menyuekin gerombolan kita. Bad impression dech. makanannya sendiri gak begitu mahal hingga yang mahal juga ada.

Ayam bakar gantharinya memiliki sambel yang enak sekali, Patut lah buat dicoba! Dengan harga 11000 untuk nasi dan ayam, wah worthed banged tuch. Minumannya gue kebetulan bawa dari rumah. Untuk acara makannya sendiri bisa milih, bisa di bagian dalam atau di luar, di area pondokan. Cukup worthed buat dicoba, walaupun pelayannya agak agak cuek sama pengunjung yang datang. Bad impression sedikit dech, namun akhirnya tersenyum ramah juga
tujuan kedua adalah Burger Cooker.

Sidik Rizal - dobeldobel.com (disarikan dari berbagai sumber)

Rabu, 12 Agustus 2009

Joe's Steaks and Burgers - Condet: Tempatnya Steak Murah


MAU KEMANA LAGI CARI STEAK?
KALAU BUKAN KE JOE'S

Tempat Nongkrong Menikmati Steak dan Burger


Jakarta, kelanakuliner.com
Kalau kita berkendaraan melewati sepanjang Jl. Condet Raya dan melihat Alfa Midi Supermarket, maka tepat persis di depannya ada tempat tongkrongan gaul yang sajikan makanan ala barat dengan harga sangat terjangkau. Jadi kalau kamu mau ningkatin gizi, nambah gaya dan ngajak sohib, kencan atau temen di tempat yang nggak malu-maluin, ya cuma di Joe's Steak and Burgers.

Parkir motor lumayan luas, tempatnya juga lumayan cozy, dengan alam terbuka dan payung tenda bikin kita jadi akrab dengan alam lingkungan namun tetap bisa menikmati atmosfer yang menyenangkan di ramainya lalu lalang kendaraan sepnjang jalan Condet Raya. Apalagi banyak sekali fasilitas umum mulai dari warnet, laundry dan supermarket Alfa Midi yang siap untuk memenuhi segala kebutuhan kamu-kamu.


Terus apa istimewanya Joe's Steak and Burger dibandingkan tempat lain yang sejenis? Yang pasti adalah rasa dari steaknya, sergah Jodi kepada kelanakuliner.com. Karena menurut lelaki kelahiran 17 Oktober 1975 ini berdasarkan pengalamannya selama bekerja 8 tahun lebih di kapal pesiar (Cruiser atau Yacht), maka menu masakannya Steak ala dirinya dan sahabatnya Edi (yang juga lulusan perhotelan) lebih dekat dengan lidah orang kita yang kebanyakan suka dengan rasa yang cukup Spicy (tajam atau kaya bumbu).

Menurut lelaki beranak 2 ini, menu steak ala barat lebih cenderung hambar bila dibandingkan steak yang dibuatnya yang cenderung spicy dan lebih nenadang serta lebih menggigit rasanya. Bial orang barat akan menambahkan lada atau garam saat mereka menikmati steak yang dibuat, maka di Joe's Steak and Burgers, para pelanggan bisa juga melakukan hal serupa. Tapi biasanya orang Indonesia berlidah lokal, lebih menyukai masakan (apapun itu - apalagi steak) dengan rasa yang lebih kuat (bisa juga pedas) dan lebih spicy (berempah-rempah).

Kelanakuliner.com yang diwakili, Adi, Yudhi dan Sidik mendapat kesempatan untuk merasakan Menu andalan istimewa mereka, Steak Cordon Bleu. Hmmmmm, kami bertiga sepakat untuk memberikan penilaian total di atas rata-rata.

Sidik yang giginya sangat peka memberikan skor 3 untuk rasa dan 3 untuk tekstur daging sedangkan penampilan Sidik memberikan nilai 3,5 artinya nilai rata-rata di atas 3. Sedangkan Adi dan Yudhi keduanya sama-sama memberikan skor 3 sampai dengan 4 untuk rasa dan tekstur serta penampilan. Artinya secara keseluruhan menu Steak Cordon Bleu yang disajikan di Joe's Steak and Burgers memang harus kamu-kamu cobain. Uwennak tenan pokoke!

Sayang area lokasinya yang tidak terlalu luas, seandainya lahan parkir yang tidak terlalu dekat dengan meja payung tenda mungkin Joe's Steak and Burgers bisa menampung calon pelanggan yang pastinya akan membludak menjelang bulan puasa nanti.

Hal ini bisa dipastikan, karena menjelang masa berbuka dan malam untuk bersahur, lokasi jalan raya Condet memang cukup strategis buat ngabuburit ataupun hang-out buat bangunin orang sahur. Tapi yang jadi masalah... apakah orang sahur memang harus dan atau perlu makan steak?
Tentunya hanya berbuka dan setelah sholat Maghrib, steak bisa jadi pilihan berbuka karena ia masuk makan berat dan cocok untuk makan malam setelah tarawih berjamaah di wilayah yang cukup apik dan asri untuk rendezvous ataupun kaum muda nongkrong. Belum lagi fasilitas warnet dan lainnya yang sangat cocok buat komunitas untuk berkumpul. Joe's memiliki segala kelebihan itu, tinggal bagaimana memenuhi selera pelanggan.

Kembali untuk memenuhi selera mereka yang akan jalan-jalan kelilin sepanjang jalan Condet Raya, ya mereka bisa memesan burger di cafe ini. Pesana burger khusus adalah Big Joe's. Masalah rasanya percayakan saja kepada duo sahabat Jodi dan Edi yang masing-masing ahli di bidangnya. MUlai dari Joe yang mengerti banyak tentang hospitality, lalu Edi yang berlatar belakang pendidikan perhotelan yang juga menyukai dunia cooking masakan al Eropa. So pastinya kamu-kamu akan dimanjain lidah dan pelayanan yang bisa didapatkan. Buruan kamu-kamu datang ke san bersama teman menghabiskan waktu bulan puasa bersama teman, sahabat ataupun pacar, kalau perlu ajak keluarga kamu menikmati suasana berbuka di bilangan Condet.

Tertarik dengan menu ala barat tapi harga terjangkau dengan kocek kita?
Hubungi no telpon berikut untuk reservasi dengan Joe's:

(021) 9888.3888
JOE'S STEAK AND BURGERS
Jl. Raya Condet, depan Alfa Midi
Fotografer : Yudhi
Reporter: Indra
Editor: Sidik Rizal - dobeldobel.com

Selasa, 11 Agustus 2009

New Sunda Gandaria BCP: Nasi Bakar Komplit dan Es Cendol Bandung

Mini Resto Khas Sunda
di tengah-tengah Kota Bekasi
Nasi Timbel Komplit, Ayam Bakar Komplit, Gurame Bakar, Nasi Bakar Komplit, Empal Goreng Komplit, Es Cendol Bandung


Bekasi, kelanakuliner.com
Menuju BCP (Bekasi Cyber Park) eks gedung Hero Plaza, di lantai 2 Food Courtnya maka kita bisa menemui banyak pilihan makanan alternatif untuk menikmati beragam pilihan kuliner. Salah satunya adalah New Sunda Gandaria, satu oulet yang menyajikan makanan khas Sunda dengan menu unggulan unik dan satu-satunya di tengah Food Court BCP, Bekasi.

Saat menemui sang manajer outlet, Deddy, lelaki yang telah lama bergelut di bidang kuliner dan perhotelan ini maka suasana akrab lah yang bisa saya rasakan. Belum sampe 20 menit, saya sudah disajikan menu unggulannya berupa Nasi Bakar Komplit. dan hmmmm baru mencium bau aroma Nasi Bakar yang berisi ikan teri Medan ini saja, perut saya langsung berkeruyukan dan air liur saya langsung naik ke permukaan rongga mulut saya, begitu mengundang selera.

Deddy menambahan, menu andalan outlet di sini adalah Paket Nasi Timbel Komplit yang dipatok dengan harga Rp. 25.000,- kemudian Paket AYam Bakar Komplit dengan bandrol Rp. 20.000,- Sedangkan bagi Anda penggemar ikan ada Paket Gurame Bakar yang bisa dinikmati dengan merogoh kocek sebesar Rp. 25.000,- Buat penggemar daging, maka Paket Empal Goreng Komplit hanya seharga Rp. 18.000,-

Tulisan bersambung
Selama masa promosi, Anda bisa mendapatkan gratis Es Cendol Bandung (di daerah ini terkenal dengan Es Cendol Elizabeth) setiap pembelian paket menu dan HANYA berlaku hingga 23 Agustus 2009.
DikRizal - dobeldobel.com

New Sunda Gandaria
Bekasi Cyber Park
Food Court Lt.2
Jl. KH. Noer Ali No. 177 - Bekasi
Menerima Pesanan:
Nasi Box, Catering, Ulang Tahun
Kontak/sms:
0858.807.81260

Pusat:
Jl. Gandaria Tengah VII/I Kebayoran Baru,Jakarta Selatan
Telp (021) 724.5235
Cabang:
Kantin Mitra Ex. SCTV, Jl. Gatot Subroto Kav. 21Jakarta Selatan
Telp (021) 367.49.189



Minggu, 09 Agustus 2009

Bebek Goreng Perawan Khas Bekasi Grand Wisata

Bebeknya Diperiksa Statusnya Perawan atau Petelur sebelum Disajikan
Masakan Olahan Ala Jogja, Selera Rasa Ala Malang
Rica-Rica Bebek, Rendang Bebek, Opor Bebek, Bebek Goreng, Bebek Bakar, Bebek Bakar Madu

Bekasi, kelanakuliner.com
Menyusuri Kalimalang dan menuju komplek Ruko Grand Wisata, setelah melewati pintu gerbang Tol Anda akan melewati satu putaran dan berputar kembali ke arah kanan, maka akan Anda temui Lokasi Parkir Selatan Pasar Modern Grand Wisata yang penuh pedagang kaki lima.

Satu-satunya masakan khas Bekasi di daerah Grand Wisata adalah menu Bebek Perawan yang diolah oleh seorang wanita asli Jogja dengan selera suaminya yang asli Malang. Aneh?

Tentu saja. Mulai dari namanya yang unik Bebek Perawan sudah memancing tanda tanya besar.

Bahkan sering dengan bercanda para pelanggannya bertanya, bagaimana tahu kalau bebek yang mereka sajikan itu masih perawan?

Dengan guyon pasangan suami istri Kibtiyanto dan Krisdinarti menjawab, "Ya sudah kami periksa KTPnya pak, apakah sudah menikah atau masih perawan.." canda mereka sambil tertawa. Dan saya pun jadi tersenyum geli. Lalu apa seh sebenarnya yang dimaksud dengan bebek perawan mereka?

Ternyata bebek perawan adalah bebek-bebek berusia 6 bulan yang belum pernah bertelur atau dibuahi pejantannya. Bebek dengan berat minimal 1 kg ini memang jadi prasyarat mutlak bagi para supllier bebek yang dipilihnya.

Menu Bebek Goreng Perawan ini pun dimasak dengan cara yang sangat beda dibandingkan dengan yang lain, mulai dari rasa daging bebeknya yang lebih manis dan gurih, dimana daging bebek tidak terlalu sepo (sepa: hambar dan terlalu renyah), justru Bebek Goreng Perawan Khas Bekasi ini, masih begitu terasa tekstur daging bebeknya dan kekenyalannya yang cukup sehingga rasanya yang asli bebek tidak hilang sama sekali. Tidak seperti olahan bebek di lain tempat, karena menggunakan sistem presto, maka dagingnya seperti berubah bentuk dan sifat, mulai dari terlalu lunak dan rapuh (Kris menyebutnya "sepa").

Bebek Goreng Perawan Khas Bekasi ini memang sangat akrab di lidah selera sang suami, Kibtiyanto yang terbiasa dan hobi makan daging bebek ini, sementara istrinya yang pada mulanya kurang begitu menyukai bebek, lama kelamaan, karena terpengaruh oleh pola makan suaminya dan ia sendiri yang harus memasakkan buat suaminya, akhirnya juga menyukai bebek goreng. Demikian pula bebek goreng yang disajikannya di Kedai Kaki Lima Bebek Goreng Perawan Khas Bekasi, dengan beragam bumbu seperti Rica-Rica dan Ala Ayam Goreng Kalasan, maka jadilah Bebek Goreng dua jenis rasa.

Bila bebek goreng rica-rica lebih bernuansa asam manis pedas ala Makassar, maka Bebek Goreng Kalasannya lebih manis dan pedas. Makanan olahan ibu 4 anak ini memang lebih nikmat bila ditemani dengan minuman es jeruk peras alami.

Wanita yang jadi pengajar SMP di Kecamatan Pulau Seribu ini begitu mencintai setiap pekerjaan yang dilakukannya. Perempuan kelahiran 1963 yang berkacamata ini menambahkan, mengutip ucapan Kahlil Gibran, "Jika engkau menuai tanaman, maka lakukanlah seolah untuk kekasihmu, dan bila engkau merajut pakaian, maka merajutlah seolah untuk kekasihmu."

Baik profesinya sebagai guru dan pengusaha kuliner Bebek Goreng Perawan, Kris dan suaminya Kibti sepakat untuk melakukan usaha kuliner ini bersama-sama untuk mengantisipasi masa depan menjelang pensiun nanti. Namun karena fokusnya lebih pada pengabdian dan kecintaannya pada dunia pendidikan, wanita pengajar ilmu seni rupa dan musik ini lebih konsen kepada dunia pendidikan khususnya buat anak-anak bermasalah di pulau Seribu yang merupakan daerah terpencil itu. Biarpun begitu, masalah kualitas menu masakannya untuk para pelanggan sudah dia persiapkan selama beberapa hari, sehingga para karyawannya hanya tinggal memasakkan dan memanaskan di penggorengan. Itulah sebabnya menu rahasianya hanya dia yang tahu dan tidak para karyawannya, ungkap Kris dang suami yang bekerja di bidang Cargo, transportasi udara dan laut ini kepada kelanakuliner.com

Bagaimana Kris membagi waktu saja sudah membuat saya agak terheran-heran. Wanita yang masih saja aktif mengajar untuk 3 hari dalam seminggu ini ke seberang lautan dengan ongkos sedikitnya Rp. 30 ribu per hari, masih sempat meluangkan waktu buat anak dan suaminya serta usaha kulinernya yang tak jauh dari rumahnya di Vila Bima Kencana, Bekasi.

Pasangan suami istri ini berniat mengembangkan usahanya dengan membuka cabang baru di Pondok Gede dalam waktu dekat ini. Lalu bagaimana rasanya menu masakan yang mereka buat dengan berdasarkan cinta sesuai dengan ucapannya sebelumnya?

Bebek Goreng Perwannya yang bumbu Rica-Rica masuk kategori 4 bintang, seperti kata anak saya Lulu Ammantsura. Dan istri saya malah meberikan nilai 80, kami pun tertawa... mungkinmaksudnya adalah 4 untuk skala 1-5 dalam hal rasa dan tekstur serta bumbu. Secara keseluruhan Bebek Goreng Perawan yang empuk dan masih ada kekenyalan khas daging bebek dengan sedikit rasa manis pada dagingnya, saya berani rekomendasikan Anda dengan 4 bintang, yang artinya nyaris sempurnya. Kekurangan adalah, bumbunya yang baru 2 pilihan, yakni Bumbu Rica-Rica dan Sambal Kalasan. Seandainya mau ditambah, maka Sambal Ijo khas Sunda, Smbal Bumbu Bali atau menu daerah lainnya, maka pelanggan akan semakin dimanjakan, mengingat daging bebek gorengnya yang khas terasa manis. Menurut bocoran, daging bebeknya dimasaka dengan metode ungkeb dicampur air kelapa, hmmmmm.... pantas saja terasa manis dagingnya. Sayangnya berapa takaran air kelapa dan kuah ungkebnya, kami belum berhasil mendapatkan rahasianya. "Yah ini menu rahasianya lah mas!" pungkas Kris.
Sidik Rizal dobeldobel.com

Anda mau merasakan istimewanya Bebek Perawan?
Hubungi dan datangi saja
Kafe Tenda Menu Spesial
BEBEK PERAWAN
Parkir Selatan Pasar Modern GRAND WISATA
Kontak Person: Ibu Atik
(021) 2618.9210 atau 0813.8237.3135

Saung Mie Aceh RAKAN Khas Bekasi: Mie Aceh di Pertigaan Komsen Jatiasih

30 % Pelanggan Asli Aceh, 70% Orang Bekasi
Mie Aceh, Phulot, Timphan, Taphe, Es Terong Holand

Jatiasih, kelanakuliner.com
Jatiasih boleh meledak pasca penggerebekan Tim Densus 88 di rumah tempat teroris Jatiasih, tapi para penikmat kuliner Bekasi masih tidak perlu kuatir untuk pergi belanja dan makan di wilayah yang memang sedang pesat perkembangannya itu. Tepat di pertigaan Komsen (Komplek Seniman) Jatiasih banyak berdiri rumah makan, kafe, resto dan warung, dan salah satu tempat istimewa adalah Saung Mie Aceh Rakan yang tepat di satu pojokan pertigaan.

Kenapa namanya Saung? Dengan diplomatis, sang pemilik Zaenuddin menjelaskan, karena warung Mie Aceh ini terletak di wilayah Bekasi, Jawa Barat, makanya diberi nama Saung. Desain rumah bambu pun sengaja dibuat bersama keluarganya, karena sang pemilik tempat hanya memberikan sewa tempat tanpa bangunan sama sekali. Sungguh perjuangan luar biasa.

(tulisan dilanjutkan kemudian)
Sidik Rizal - dobeldobel.com

Sabtu, 08 Agustus 2009

Artomoro: Sate Gule Kambing di Grand Mall Bekasi


Sate Gule Kambing & Tongseng
Masuk Bekasi Grand Mall

Bekasi, kelanakuliner.com
Adalah seorang PNS wanita, beranak 1, Umi Kulsyum yang tertarik membuka usaha kuliner dengan nama Cafe Artomoro. Penyebabnya adalah karena kakak sudah lebih dahulu membuka usaha kuliner dan mengajaknya, maka wanitaPNS ini pun tertarik dan mulai mencari jenis serta usaha kuliner apa yang cocok dengan dirinya yang kebetulan juga punya hobi memasak ini.

Pengalamannya sebagai seorang staf Dinas Ketenagakerjaan di pemda kabupaten Bekasi membuat dia berani untuk membuka usaha kuliner. Tapi berbeda dengan tempatnya bekerja, dimana dia lebih sering menangani SDM buat pabrik atau perkantoran, dimana ada peraturan daerah yang agak berbeda dengan aturan buat usaha kuliner. Biar begitu tetap saja ia mengikuti aturan yang berlaku, bahkan selain mendapat UMR seperti yang telah ditentukan, karyawannya juga terjamin masalah makan mereka.

Pada intinya adalah usaha kafe Artomoro yang berlokasi di Food Court Bekasi Grand Mall lantai 4 ini sengaja dimulai untuk antisipasi bila nanti ia berhenti jadi pegawai negeri. Keinginan berwirausaha memang sudah sejak lama ingin Umi jalankan, baru saat kakak perempuannya, Kristin yang lebih dahulu membuka Pondok Khas Jawa Tengah, di Bekasi Grand Mall dan BCP.

Umi sendiri pun telah membuka outlet Kafe Artomoro di Giant Pondok Bambu, dan baru kemudian satu outlet lagi di Bekasi Grand Mall berdekatan dengan kafe milik kakaknya. Masalah makana yang disajikan, pada mulanya memang ada kendala, tapi akhirnya dia memilih masakan daging kambing, seperti Sate dan Gule yang kebetulan memang belum ada. Sayangnya untuk minuman ia belum mendapatkan izin dari pihak pemilik mall, karena hanya dibolehkan satu jenis minuman atau makanan yang bisa dijajakan di food court lantai 4 tersebut.

Pilihan olahan menu makanan yang khas Semarang memang sangat banyak mulai dari kota Semarang yang terkenal dengan Wingko Babat dan Lumpia ini. Umi memilih Sate dan Gule Kambing, dengan pertimbangan karena kemudahan pengolahan dan belum ada yang memilih sajian ini di food court ini. Dengan kepiawaiannya memilih daging kambing yang sedikitnya 10 kg setiap harinya dia sediakan. Terkadang bila tak habis, dia memmbiarkan karyawannya untuk menghabiskan makanan yang belum laku terjual untuk dihabiskan atau dibawa pulang, daripada sia-sia dan mubazir. Namun untungnya hal ini jarang terjadi, karena umumnya bahan makanan yang disediakan habis laku terjual, ungkap Umi sambil memanggil anaknya yang berusia 7 tahun dan sedang asyik bermain untuk mendekat.

Lalu apa bedanya masakan Semarang dan Solo untuk menu yang memang sering dijumpai di kedua daerah ini? Menurut Umi, bedanya adlah di sayuran dan rempah pada tongsengnya. Tongseng Semarang jauh lebih kaya sayuran dan bumbu, jadi bukan hanya sekadar bumbu kemiri dan gula merah seperti Tongseng Solo. Karena kekayan rempah dan sayuran inilah yang akan terasa beda bagi penikmat kuliner masakan Jawa Tengah.

Bagaimana dengan sajian Sate dan Gule Kambingnya, Anda lihat saja dan rasakan saja sendiri dan bisa reservasi terlebih dahulu ke telp. (021) 9346.1965

Sidik Kelana Rizal - dobeldobel.com

Kamis, 06 Agustus 2009

Es Pisang Ijo Khas Makassar BCP dan Grand Mall Bekasi


Asli Buatan Orang Makassar
Diminta Waralaba Pengusaha Besar


Bekasi, kelanakuliner.com
Menemui bu Haji Bani sebenarnya tidak susah bila ia tidak sedang pergi pulang ke kampungnya di tanah Makassar. Kantin sederhananya di Food Court BCP sudah sering didatangi oleh beberapa kolega dan orang-orang yang tertarik untuk membuka usaha kerjasama dalam beragam bentuk kerjasama, salah satunya adalah waralaba.

Bagaimana bisa dia menjalankan usaha dan mempercayakannya kepada karyawan baru yang bukan asli orang dari daerah kelahirannya? Bu Haji Bani mempunyai jawaban khusus dalam menyikapinya. Yakni memberikan kepercayaan dan melatih secara penuh kepada para karyawannya yang rata-rata memang masih berusia muda itu.

Bagaimana ceritanya sehingga dia berhasil membuka usaha Es Pisang Ijo dan Masakan Khas Makassar di wilayah Bekasi? Nantikan ceritanya di kesempatan mendatang setelah saya bisa merangkum dan memburu dia.... hehehehe (mangsa kaleh?)

Rabu, 05 Agustus 2009

NGECES: SIOMAY dan MASAKAN ASIA TENGGARA hadir di JATIASIH BEKASI

Membuat NGEnCES Siapa Saja yang Melihatnya
POHA, SIOMAY, DIMSUM & ASIAN CUISINE

Bekasi, kelanakuliner.com
Ada resto baru yang memang menyajikan makanan khas Asia Tenggara, sepertei masakan Thailand, Vietnam dan negara Asia lainnya seperti dimsum dan siomay tentunya. Sebenarnya ada masakan Jepang, namun karena baru awal pembukaan, Sabrina hidayat sang pemilik memfokuskan kepada sajian menu Siomay dan Dimsum. Masalah kelengkapan menu ia berkeyakinan bisa disajikan pada waktu dekat ke depan.

Berpetualang ke Amerika Serikat demi mendukung suami bersekolah S2 dan belajar jadi Koki
Kisah hidup wanita beranak dua ini memang penuh dengan perjuangan. Mulai dari sekadar cook helper hingga cleaning service hingga menjadi supir angkutan khusus dia tekuni demi menafkahi keluarganya yang tinggal di AS sat sang suami melanjutkan kuliah S2nya.

Mulai dari kota kecil di Pensylvania, kemudian Maryland hingga Washington DC telah dia tempuh bersama suaminya. Di sana pulalah ia mendapatkan ilmu kuliner yang tak terduga, dan dari ilmu serta pengalamannya selama bekerja super keras itulah ia jadi semakin piawai dan arip untuk terjun ke dunia usaha kuliner. (bersambung)

SidikRizal - dobeldobel.com

ES PISANG IJO ROSA Pelangi: Jajanan Buka Puasa Segar Alami

Berbukalah dengan yang Manis Halalan Thayiban
Es Pisang Ijo Rosa Pelangi, Es Puding Kacang Ijo, Es Bubur Pelangi, Es Cendol


Bekasi, kelanakuliner.com
Sebelumnya saya sudah pernah mengangkat makanan bakmi sehat, yakni Bakmi Hijau, Bakmi Oranye dan Bakmi Pelangi dari cafe resto yang ada tiga tempat di CTU, Taman Kuliner Kalimalang dan Pondok Kopi. Ternyata resto kafe mini ini juga mempunyai menu makanan andalan untuk berbuka, yakni Es Pisang Ijo Rosa Pelangi.

Untuk makanan buka puasa yang khas Makassar dan kini sudah mulai dikenal secara nasional oleh masyarakat luas ini, hingga kita bisa jumpai di setiap kota besar. Di daerah Jakarta dan Bekasi sendiri, kita bisa dapati Es Pisang Ijo yang dijajakan dalam gerobak dorong di sepanjang jalan raya Kalimalang mulai dari Cawang hingga Cibitung.


Semenjak pamor masakan khas daerah Makassar dipelopori oleh Daeng Tata, maka makanan khas daerah ini mulai dikenal banyak orang. Misalnya Es Pisang Ijo dan Es Pallubutung yang kini mulai akrab di lidah kebanyakan orang di perkotaan. Dan Daeng juga mencoba mencampurkan menu keduanya Es Pallubutung dicampur dengan Pisang Ijo dalam penyajiannya dan kemudian diberi nama Es Daeng. Lalu di Bekasi sendiri ada banyak pengusaha kuliner yang melirik bahwa bisnis Es Pisang Ijo bisa menjadi bisnis yang menjanjikan.


Saat saya mendapat telepon dari kru Trans7, E (cewek berjilbab yang nggak mau disebut namanya, hihihi?), yang meminta saya untuk mempersiapkan tayangan proses produksi liputan pembuatan Es Pisang Ijo, saya pun jadi kewalahan seperti kebakaran jenggot (padahal sekarang saya udah nggak punya jenggot lagi - halah becanda!) Saya pun coba minta izin pada seorang kolega (yang kebetulan tidak berjenggot) dengan usaha waralaba pisang ijonya saya promosikan di situs ini.

Namun sayang karena dia tak begitu suka menu rahasianya dibuka untuk berbagi resep dalam acara tayangan Trans7, saya jadi TAMBAH kewalahan (bukannya bikin kurang malah sebaliknya). Apalagi mbak E (sekali lagi cewek ini nggak mau namanya disebut - hehehehe), Trans7 minta konfirmasi saya berulang-ulang. Setelah tak ada jawaban positif dari pihak kolega tadi, mau nggak mau ya cari kolega yang memproduksi pisang ijo dan kalau perlu yang orang asli Makassar. Saya coba menghubungi sebuah resto khas Makassar yang lagi-lagi juga saya tulis di situs ini.


Untuk yang terakhir ini pun saya tidak mendapatkan kepastian setelah waktu MENUNGGU yang lumayan lama (bayangin gue harus nunggu kembalinya dia dari Makassar dan konfirmasi serta izinnya dia selama lebih dari 7 hari.... cuwappek dech). Saat-saat genting itulah, saya teringat dengan kolega yang juga kini menjadi sahabat saya, bu Eli, sang pemilik Cafe Resto Pelangi Bakmi dan kebetulan dia nggak keberatan rahasia menunya dibuka serta ditayangkan oleh Trans7 dan bu Eli pun memastikan langsung dengan mbak Elsa (bukan nama sebenarnya... neh hehehe lagi deh!), pihak liputan Trans7. Hmmm lega rasanya, tinggal lihat gimana nanti jalannya.

Tapi sebelumnya perlu saya ceritakan sedikit. Apa seh istimewanya minuman dan makan berbuka puasa dari Cafe Resto Pelangi Bakmi ini? Cafe Resto Pelangi yang punya 3 cabang di CTU Jakarta Selatan, Taman Kuliner Kalimalang, Jakarta Timur dan Pondok Kopi ini untuk ta'jilan berbuka puasa ternyata diberikan gratis selama bulan puasa buat para pelanggan yang datang saat setelah bedug Maghrib. salah satu ta'jilannya adalah bubur sumsum dan hungkwe yang diguyur sirup gula merah dan serpihan es batu.


Sedangkan menu berbuka yang manis-manis dan segar bisa dinikmati bersama keluarga atau teman tentunya Es Pisang Ijo Rosa Pelangi, Es Bubur Pelangi, Es Puding Kacang Ijo dan Es Cendol. Kesemua menu istimewa berbuka ini dipatok Rp. 5.000,- Harga yang sepadan dan pas untuk penganan segar dan manis tersebut.

Kembali ke rencana peliputan Trans7 untuk proses pembuatan Pisang Ijo ala Rosa Pelangi, maka saya mau tak mau harus mengupasnya terlebih dahulu. Ternyata dari bahan bakunya saja saya tahu ini sangat berbeda dengan menu-menu resep yang saya peroleh di internet, termasuk tulisan saya tentang es pisang ijo sebelumnya. Dimana menu resepnya ternyata tidak sesuai dengan yang aslinya.


Dan inilah yang saya suka. Keterbukaan ibu Eli untuk memberitahukan menu rahasia Es Pisang Ijonya membuat saya jadi sadar. Ternyata kesuksesan seorang pengusaha adalah tergantung dari besarnya keinginan sang pengusaha untuk berbagi dan membuka rahasia suksesnya. Dan itulah yang saya dapatkan dari Es Pisang Ijo Rosa Pelangi.

Mau tahu proses pembuatannya? Baiklah, semuanya bermula dari bahan baku. Bu Eli mengungkapkan sedikit caranya. Pertama adalah campuran tepung terigu dan tepung beras, takarannya adalah satu berbanding satu. Untuk yang satu ini adalah 4 sendok makan tepung terigu dan 4 sendok tepung beras merk Rose Brand. Kemudian 1 sendok makanan margarin dan 1 sendok teh gula pasir. Daun pandan 10 lembar diblender kemudian disaring tanpa ampasnya, sehingga menjadi secangkir sari daun pandan hijau (100cc).

Melihat proses pembuatannya yang tanpa bahan kimia ini saya pun setuju dengan konsep makanan sehat yang jadi standard Pelangi Bakmi dalam setiap sajiannya. Biasanya di tempat lain untuk bahan kulitnya, para pembuat pisang ijo menggunakan zat pewarna makanan kimia berupa pasta hijau. Tidak demikian halnya dengan Pisang Ijo Rosa Pelangi yang menggunakan daun pandan asli dan bahkan diambil di halaman rumah Eli sendiri. (Kalau produksinya bertambah banyak nanti mulai agak bermasalah, pastinya dia akan membeli dari pasar tradisional dong? hehehehehe!)

Selanjutnya adalah bagaimana membuat adonan kulit dengan mencampur semua bahan tadi dalam satu loyang. Selanjutnya inilah yang sebenarnya menjadi rahasianya bagaimana membuat kulit pisang yang liat, kalis dan tidak lengket di permukaan nampan dan mudah untuk membungkus pisang kepok yang sudah disiapkan. Ternyata adonan yang memang agak kental itu dituang ke panci yang dipanasi api sedang. Tapi sebelumnya tak lupa Eli menuangkan sesendok gula bubuk ke adonan atau secukupnya agar manis nantinya.

Setelah proses pemanasan yang tak lebih dari 3 menit itu, adonan mengeras dan lengket siap untuk dibagi menjadi empat bagian sama besar, serta siap untuk digiling jadi kulit. jangan lupa menyiapkan pisang kepok yang matang. Ambil segumpal adonan yang sudah mengeras untuk digiling tipis melebar dan letakkan pisang kepok utuh yang telah dikupas kulitnya di atasnya. Kemudian perlahan digulung serta bentuk seperti kulit pisang kepok yang asli. Setelah selesai, baru dikukus tak lebih dari 5 menit dengan air mendidih agar tampilan jadi semakin menarik warna hijaunya. Setelah matang dan dingin, baru tiriskan dan siap disajikan dengan es dan bubur sumsum atau vla. Jangan lupa tuangkan sirup cocopandan merah kemudian taburan parutan keju atau meisis coklat sesuai selera.

Topping bisa bermacam-macam selain meisis coklat ataupun parutan keju. Misalnya kacang merah atau ketan item atau bisa juga buah duren ataupun serpihan kacang tanah. Karena beberapa hal biasanya kacang merah kurang begitu awet untuk disimpan agak lama, jadi lebih cepat basi dibandingkan dengan ketan item. Yang terakhir adalah hiasi dengan tuangan susu kental manis. Sebagai pemanis bisa ditambahkan choco chip ataupun twister hijau atau coklat.

Untuk rasa, Es Pisang Ijo Rosa Pelangi ternyata nggak kalah sama tempat lain, bahkan saya merasa jauh lebih bervariasi dan kaya dengan vitamin, karena vlanya yang dibuat dari bahan alami dan tidak sedikitpun menggunakan bahan kimiawi yang berbahaya. Nggak usah diajak deh, semua orang pasti ngerti kan dimana bisa mencari Es Pisang Ijo Rosa Pelangi untuk berbuka puasa Anda?

Mau pesan kontak saja telepon berikut dengan Eli, (021) 93339898 atau 92229898, atau datangi saja Pelangi Bakmi di Taman Kuliner Kalimalang, Durensawit atau Corner of Tebet UTara (CTU), Jakarta Selatan atau juga cabang Pondok Kopi.

Sidik Rizal - dobeldobel.com