Cari data di web ini

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Iklan Hubungi (021)27101381


Informasi berita tentang wisata kuliner di seluruh Indonesia - Kontak Redaksi: (021)271.01.381 - (021)606.36235, Hotline: 08787.882.1248 - 081.385.386.583

Sabtu, 17 Desember 2011

IGA BAKAR OENGKEB MBAH LAMIN

Gerogoti Santapan Mewah Nan Lezat Terjangkau
DENGAN SUASANA ZAMAN PURBA

Bekasi - wisatakulinerbekasi.com
cak Wawan manajer IBO Mbah Lamin
Begitu banyaknya pilihan sajian makanan yang diolah dari daging sapi khususnya iga sapi, mulai dari yang paling populer bakso rusuk sapi hingga yang paling mewah sop iga sapi atau soto iga bakar dan tentunya iga penyet. Semua itu kini menjadi hal yang biasa bagi masyarakat kita. Jadi tentulah sulit bagi pengusaha kuliner yang mau membuka rumah makan baru dengan mengandalkan sekadar makanan istimewa dari iga atau rusuk sapi.


Kekhasan iga sapi yang mempunyai tulang rusuknya yang berukuran besar, membuat sajian ini menjadi unik dan membutuhkan cara khusus agar bisa dinikmati para pencinta kuliner sajian dari daging sapi.

Bahkan istilah menggerogot daging tulang rusuk menjadi naik level artinya, dimana dulu gaya makan yang sangat purba ini bisa masuk ke gaya makan orang modern yang lebih sering menggunakan sendok garpu dan pisau.


makan di atas piring batu yang terbuat dari fiberglass
Memang beda cara menikmati makanan seperti steak sapi yang biasanya menggunakan garpu sendok dan pisau potong plus gaya borjuisnya saat menikmati setiap potongan daging steak, jika dibandingkan menikmati sajian iga bakar atau bahkan sop iga sekalipun. Karena dari sinilah gaya makan yang paling purba, yakni 'menggerogoti" menjadi selevel dengan gaya makan mewah menggunakan sendok garpu pisau.

keluarga pun jadi bagian merk Iga Bakar bah Lamin
Nah jika mau menikmati gaya makan purba "menggerogoti" iga yang disajikan dengan cara dibakar namun tetap terasa lezat dan tentunya terjangkau kantong di tengah suasana zaman batu meskipun masih bernuansa komik "Flinstone" ya coba saja Anda meluncur ke Sentra Niaga Kalimalang belakang Bekasi Cyber Park (BCP) di Rumah Makan Iga Bakar Oengkeb Mbah Lamin. Hmmmm kelezatan bakaran iga yang diungkeb begitu terasa juicy-nya.

Interior unik nyaman nyaman di IBO Mbah Lamin
RM Iga Bakar Oengkeb Mbah Lamin yang berinterior berukuran 5 x 8 meter persegi di deretan ruko berlantai dua ini tepat di tengah komplek Sentra Niaga Kalimalang jadi sangat gampang dicari, buat para karyawan yang bekerja di kawasan jantung kota Bekasi seperti Metmall, BCP atau Giant dan perkantoran di sekitar Islamic Center Bekasi, jika ingin menikmati makan siang dengan iga bakar ala Mbah Lamin yang sudah diungkeb selama beberapa jam sehingga begitu terasa lezat gurihnya yang begitu empuk, tentunya dengan tangan saja sambil menggerogotinya.... Hmmmm mantabs abis!

saat bersama keluarga pun jadi tambah asyik
Jika Anda mau tahu seberapa populernya Rumah Makan Iga Bakar Oengkeb Mbah Lamin, bisa dilihat kok dari pampangan foto dari beberapa tokoh yang pernah makan dan menikmati iga bakar oengkeb ala Mbah Lamin.

Mulai dari Adi Bing Slamet, artis yang memang sangat menyukai wisata kuliner dan tinggal di Bekasi, dan juga artis seperti Dea Mirella.

Dea Mirella Melody pun suka Iga Bakar Oengkeb
Tak ketinggalan tokoh pemuda dari Banser Nahdhatul Ulama, Cak Nur juga pernah makan di resto yang bergaya zaman batu neolithikum ini.

Tertarik? Silakan saja kunjungi facebooknya Iga Bakar Oengkeb Mbah Lamin, atau bisa juga menghubungi nomor (021)606.36.235 untuk reservasi tempat buat acara meeting kantor, presentasi atau sekadar office gathering.

hingga jam 10:00 malam pun ada saja pengunjung
Kayak pas banget buat menambah suasana keakraban pertemuan dan presentasi Anda, dengan gaya dan suasana unik yang jarang ada di restoran manapun. Apalagi di tempat ini Anda bisa mendapatkan fasilitas lengkap buat presentasi dan tentunya interior yang luar biasa heboh.

tak heran kalau pengunjungnya seramai ini
Tak usah kuatir, RM Iga Bakar Oengkeb Mbah Lamin buka dari jam 10:00 pagi hingga pukul 10:00 malam jadi pas buat sekadar makan siang hingga meeting point dengan kolega Anda hingga malam. Pastinya nggak perlu menguras kantong. Hehehehe... yang kurang hanya satu dari resto ini.... meskiun sambalnya muantabbss buanget, tapi daging iga bakarnya kurang GEDE.... hahahahaha!

Sidik Rizal - bukankelanakuliner.com

Kamis, 08 Desember 2011

Bebek Royal Bekasi

Bukan Cuma Gertak Sambel
Pedasnya Gak Ada Yang Lebih Berani

Bebek Gertak Sambel yang Makrun Buanget rasanya
Bekasi, bukankelanakuliner.com
Kalau Anda penyuka tantangan dalam hal pilih-pilih makanan halal, pasti suka dengan menu serba bebek yang ada di Bebek Royal. Jangan pernah bilang Anda jagoan makanan pedas, jika belum mencoba menu Bebek Gertak Sambel plus Nasi Goreng Bebek Sambel Ijo. Kenapa di Bebek Royal?

Karena cuma di tempat ini pilihan beragam sajian bebek yang punya pilihan goreng, bakar, bahkan soto bebek dengan tingkatan pedas beberapa level dari masakan bebek manapun. Weleh, kok gitu?


Nasi Goreng Bebek Cabe Ijo..... busyet level 8 pedesnya
Ya emang harus gitu, coba saja kita pilih menu favorit Bebek Royal, yakni Bebek Gertak Sambel (tinggal pilih mau digoreng atau dibakar), punya derajat kepedasan yang setara dengan level 10 lah kalau dibandingkan dengan sajian sambel bebek manapun.


Kenapa di Bebek Royal? Karena dijamin di wilayah Bekasi, mungkin hanya beberapa tempat yang punya pilihan sebanyak di rumah makan sederhana ini, mulai dari bebek goreng atau bakar plus soto bebek hingga nasi goreng bebeknya.

Bebek Goreng Serundeng... yang gurih dan uwennakk
Kenapa di Bebek Royal? Ya baru kali ini, kulinerkuliner.com ikutan interviu sang pemilik, mbak Audrey dan mas Adri dengan media radio anak muda, Radio M2, 88,2 FM. Padahal kulinerkuliner.com hanya media online internet, yang kebetulan mau wawancara sang pemilik. Hihihihi, alih-alih mau wawancara, eh malah diwawancara mas Reza, sang penyiar radio M2, uwampuuun deh, meskipun salah kamar, tapi dapat pengalaman seru baru dengan Bebek Royal.

di Bekasi ada Bebek Royal baru
Kenapa Bebek Royal? Bukan karena sang pencipta merk dan bumbu, mbak Audrey adalah istri dari seorang wartawan televisi terkenal di Indonesia loh (jabatannya juga nggak sembarangan, wakil pemred televisi berita nasional swasta terbesar). Oh, bukan karena itu Bebek Royal jadi begitu terkenal di pusatnya Tangerang, provinsi Banten. Tapi hanya karena begitu lembut, gurih dan uwenaknya sajian daging bebek, baik yang goireng maupun bakar. Sampai begitu banyak pelanggannya jauh-jauh datang dari luar kota Tanggerang.

Opening undang anak yatim, alhamdulillah
Kenapa Bebek Royal? Ya kalau boleh penulis jujur, sebaiknya pembaca yang tinggal di wilayah Bekasi, janganlah pergi mencari makanan Bebek Royal yang ada di Tangerang. Ya kenapa harus Bebek Royal Tangerang? Maaf ini bukan fitnah atau gosip loh! Jujur deh (kalau perlu sumpah pocong sekalian!!! Hehehe)

Liputan Warta Kotam berarti gak main-main kan?
Soalnya Bebek Royal Tangerang jauh buanget Gan! Mendingan cobain aja Bebek Royal yang ada di Bekasi, jalan baru Pejuang belakang Patal II atau tepatnya terletak persis di depan rumah duka (tempat kremasi) Dharma Agung. Nah lebih dekat bukan, buat orang Bekasi???

Bebek Gertak Sambel
Kenapa harus Bebek Royal? Kayaknya cuma di resto sederhana berkapasitas 16 meja dan 32 bangku panjang ini saja yang buka dari jam 11:00 siang sampai 11:00 malam. Udah gitu, kayaknya cuma di Bebek Royal Bekasi yang bisa pesan antar ke seluruh wilayah Bekasi tanpa tambahan biaya.

Huwaduh nyang boneng neh? Gak percaya telp aja ke (021)9346.1965 atau (021)7090.5090 dijamin pesanan bebek sampe di rumah dalam keadaan masih hangat dan HOT banget deh! (Sorry Gan, HOT artinya PEDAS, bukan yang lain).

Eiiitts tunggu dulu untuk delivery order, minimal pesanan 3 porsi yang bisa diantar, dengan harga Rp 19 ribu perak/porsi. Nggak mahal kan?

Bebek Royal Sambel Penyet
Lalu kenapa harus Bebek Royal? Karena eh karena, cuma di tempat ini yang royal dengan bumbunya, terutama sambelnya yang super pedas. Mungkin ada di tempat lain, meskipun bebek gorengnya besar, tapi sambalnya nggak bisa bebas sepuasnya.

Nah hanya di Bebek Royal, yang begitu royal bagi-bagi sambel buat pelanggannya. Kalau perlu pelanggan bebas ambil sendiri sambelnya sampai dower tuh bibir kepedasan. (Buat yang suka sambel dan mau berlebay ria menikmati gertak sambel, datang aja ke Bebek Royal. Kalau perlu bawa gayung aja sekalian... Kan gampang tuh, tinggal gayung aja sambel di Bebek Royal sepuasnya, itu kalau gak punya malu. Hehehehe!)

Bebek Royal Goreng Kremes
Kenapa harus ke Bebek Royal. Karena baru di sini restoran bebek yang bergaya "wah", tapi harganya "wuih" gak mahal.

Pas buat kantong siapa aja. Eh nggak juga deng, kalau kamu jajannya di bawah goceng terus mau menikmati pedasnya Gertak Sambel, datang ke Bebek Royal, terus bilang aja mau beli gertak sambalnya (jangan lupa bawa gayungnya buat goyang2). Pasti dapet sambel segayung penuh.

Mau bebeknya? Kalau di dompet cuma goceng, ya nggak dapet lah! Kalau mau ceker bebek yang krispi, minta aja sama Bebek Royal, insya Allah dikasih dengan duit goceng tadi. Paling kita cuma disuruh goyang gayung dulu 50 putaran. Syaratnya tuh sambel yang di gayung gak boleh tumpah! Huahahahaha!

Ruang makan luas dan bisa buat beragam acara loh!
Kenapa harus di Bebek Royal? Ya iya lah, kalau mau makan bebek goreng atau bebek bakar yang enak dan very hoooot, ya di Bebek Royal, masak nyari sajian bebek di rumah duka Dharma Agung Bekasi Timur? (kebetulan lokasi Bebek Royal Bekasi persis tepat di depannya) Kalo nyari bebek kremasi di sana, baru ada! Hehehe hihihihi huhuhuhu!

Kenapa harus Bebek Royal? Yah, kalau Anda ingat dengan iklan sambal pedas Indofood, dengan tagline "Kenapa sambel Indofood?" Pasti Anda akan terkenang dengan kepedasan luar biasa gertak sambelnya Bebek Royal. Itulah sebabnya "Kenapa Bebek Royal?"

Kenapa Bebek Royal? Karena usaha kuliner yang kini punya 4 resto yakni 2 tempat di Tangerang, 1 cabang di Jakarta Utara dan 1 cabang di Bekasi, kian digemari pelanggannya, terutama Nasi Goreng Bebek Cabe Ijonya.

Sajian ini bisa dipesan dengan beberapa level kepedasan. Jika anda cukup bernyali mencoba nasgor spesialnya ini, mintalah nasgor BCI level 10, yang super pedas.

Penulis sudah coba, wuaaaaaaaahhhh, kayak masuk neraka dunia tuh mulut, bahkan sampai kuping berdenging karena mulut yang kepedasan. Gak dianjurkan banget buat anak kecil atau wanita hamil. Takut brojol bayinya setelah mencicipi Nasgor BCI level 10. Huahahahaha (*lebay mode on).

Makroen Sanjaya
Kenapa mesti Bebek Royal? Sejatinya adalah karena Bebek Royal buah kreasi seorang pecinta kuliner, Makroen Sanjaya. Mengubah cara pandang bahwa bebek sulit diolah menjadi makanan yang lezat disantap, adalah mimpinya. Selama hampir 6 bulan, sang empunya mencari segala cara untuk bisa mengolah bebek menjadi makanan yang MPUK, GURIH, UENAK.
(Tahu kan kenapa ditulisnya bukan EMPUK? karena saking empuknya jadi cukup ditulis dengan MPUK saja... alasan yang sama untuk UENAK, bukannya ENAK)

Audrey Aishiya dan Makroen Sanjaya
Setelah melalui proses uji dapur dan tes rasa yang dilakukan secara terus menerus, maka lahirlah Bebek Royal ini. Sudah tentu kini usaha itu dikelola oleh sang istri, Audrey Aishiya, yang berkonsentrasi penuh setelah keluar dari perusahaan asing dan dulu pernah bekerja di Metroteve ini.

Kenapa Bebek Royal? Nggak tauk deh, pokoknya enak banget deh, dan nggak ngebosenin. Udah mendingan dateng aja langsung, titik.

Kalo sudah nyobain baru deh tahu kenapa Bebek Royal bisa bikin kita ketagihan.... addicted buanget.... begitu kita nyobain dikit aja sambel sama daging bebeknya baru percaya deh!

The Owner Bebek Royal Bekasi, Adrie Azka
Kenapa harus Bebek Royal? Ya kalo buat orang Bekasi, mendingan datang aja ke Bebek Royal Bekasi, dan berkenalan langsung dengan sang pengelola,  mas Adrie Azka Azzarya, yang juga adik kandung Audrey si pemilik bumbu dan merk Bebek Royal pusat.

Hmmmmm bisnis keluarga yang mau berkembang merambah kota besar lainnya. Muantabsss juga kedengarannya yah? Sudah bebeknya berasa makroen banget (pengganti maknyoes banget - hehehehe *sokgaul.com), dan kini bisa mudah didapat di beberapa tempat.

Buruan serbu tempatnya


Sidik Rizal - kulinerkuliner.com

Minggu, 09 Oktober 2011

Steak Kiloan Rawa Domba

Ada Yang Lebih Enak Dari Steak Kiloan? Yang Lebih Mahal Banyak...!
Makan Steak Kiloan Bebas Seberat Yang Kamu Mau
"Pertama di Indonesia bahkan di dunia, makan steak pilihan sendiri berapapun beratnya yang kita pesan...." Dik Rizal - kulinerkuliner.com

Jakarta, kulinerkuliner.com
Berawal dari kebiasaan berkelana ke beberapa tempat kuliner, dimana salah satu tempat menu favorit pasangan suami istri, Ronny Wazier dan Early Riza Marini, adalah tempat makan steak. Namun sering kali mereka kecewa, karena steak yang dikenal sebagai makanan mewah dan mahal itu tidak sesuai dengan harapan mereka.

Mereka beranggapan ada dua hal penting bagi para penggemar steak saat mereka memilih tempat makan steak. Pertama mengenai ukuran, dimana antara gambar menu dan steak yang disajikan tidak sesuai. Di gambar steak terlihat ukurannya lebih besar daripada yang datang disajikan.

Kedua mengenai rasa. Kebanyakan steak bercita rasa western terutama yang menggunakan daging import. Padahal bagi pasangan yang telah punya 3 orang anak ini beranggapan masih banyak sekali pencinta steak di Indonesia yang menginginkan daging dengan mutu import namun tetap dengan cita rasa lokal.


STEAK KILOAN
Jl. Rawa Domba No. 17
Duren Sawit, Jakarta Timur
(Dekat Pintu Masuk Perumahan Taman Duren Sawit)
Reservasi: 0811.889.2086 - 0811.889.2090





Dari kedua alasan itulah mereka mempunyai impian hendak membuka restoran bahkan sejak belasan tahun lalu. Akhirnya mereka membuka resto dengan konsep "Steak Kiloan". Kedengaran unik bukan? Mungkin Anda pernah tahu dengan rumah makan sate kiloan atau ikan bakar kiloan yang lebih dulu populer di banyak kota besar. Early Riza sepakat dengan suaminya untuk membuka usaha resto steak demi memenuhi permintaan pasar yang mana para konsumen dapat memesan sebanyak atau seberat berapapun yang mereka mau

Intinya, "Anda hanya membayar sesuai dengan apa yang Anda pesan dan inginkan". Bahkan kalau diperhatikan restoran yang berlokasi di Jl Rawa Domba Raya memang menyediakan sajian serba steak dengan harga terjangkau berdasarkan berat yang dipilih oleh pengunjungnya. Hanya dengan Rp 18.000,- pengunjung resto Steak Kiloan bisa menikmati 100 gram daging sapi lokal secara all in, sedangkan untuk daging import, pengunjung cukup merogoh kocek sebesar Rp 24.000,-/100 gram.

Yang menarik untuk dinikmati bagi lidah kita, adalah aroma khas Indonesia yang tak bisa didapat dari steak luar negeri, dimana aroma asap daging steaknya yang didapat dari arang dan batok kelapa. Pengunjung pun tak perlu kuatir dengan zat karsinogen (zat karbon perusak yang didapat dari hasil pembakaran arang batok kelapa) yang memang diketahui cukup berbahaya.

Pasalnya susunannya arang batok kelapa (harganya jauh lebih murah) ada pada bagian paling bawah ditumpuk dengan arang biasa kemudian baru dialas dengan batang besi panggangan. Jadi Anda bisa tetap menikmati panggangan daging steak yang tak menempel langsung dengan penyebab kanker dan tentunya rasanya lebih lezat serta aromanya lebih wangi.

"Kami juga punya prinsip, menjual apa yang kami makan setiap harinya," ujar Ronny. Tak jarang ia bersama anaknya makan di resto mereka sendiri buatan langsung sang istri, Early Riza. Bahkan kedua putranya sampai tiga porsi seberat hampir setengah kilogram steak. Wajar bila resto ini diberi nama Steak Kiloan, mungkin bukan cuma satu-satunya di Indonesia bahkan di dunia resto steak yang membebaskan pelanggannya untuk memilih sendiri secara langsung berat daging steak yang akan dipesan.

Early, bersama 7 orang karyawannya di Steak Kiloan Rawa Domba
"Pengunjung bisa langsung memilih daging sapi dari freezer dan menimbangnya sendiri untuk kemudian diolah serta dipanggang oleh koki kami," jelas Early selaku pemilik sekaligus Chef saus rahasia ala Steak Kiloan.

Wanita berusia 30-an tahun ini belajar dari beberapa koleganya sewaktu ia masih bekerja di maskapai penerbangan Brunai Darussalam. Mantan pramugari ini kebetulan juga sangat menyukai dunia masak memasak setelah menikah dengan Ronny Wazier di tahun 1997.

Konsep 3M (Murah, Meriah, Mewah)
Rumah Makan Steak Kiloan bukan sekadar unik dengan menjual daging sapi secara kiloan, tapi juga mempunyai motto yang bisa jadi strategi penjualan yang pas khususnya di daerah perbatasan Pondok Bambu, Duren Sawit dan Jatiwaringin wilayah Jakarta Timur. Sajian menu steak termasuk salah satu sajian yang relatif mewah ini bisa didapat dengan harga yang terjangkau alias murah meriah. Steak yang ditawarkan

"Bayangkan saja, biasanya orang hanya bisa beli daging kiloan di super market dalam keadaan mentah, tapi di sini mereka beli dengan harga yang sama, tapi sudah siap saji dan lengkap dengan bumbu barbeque, plus minum gratis tanpa perlu repot memasak," papar Early yang diamini suaminya.

Rumah makan yang mempunyai kapasitas 52 kursi ini memang tidak hanya menyenangkan dan nyaman buat dine in bersama keluarga, tapi Anda bisa take away, alias membawa pesanan daging steak dalam keadaan mentah beserta bumbu lengkap yang siap untuk dipanggang di rumah baik menggunakan oven microwave maupun panggangan barbeque konvensional.

Sedangkan jika Anda ingin menikmati kelezatan mewah daging steak setelah Anda pilih sendiri daging dari freezer yang memang sengaja diletakkan di depan pintu masuk resto ini, Anda bisa pilih ruangan ber-AC atau Smoking Area dengan jendela terbuka sambil menikmati pemandangan di sekitar sambil menunggu sajian matang dalam waktu tak lebih dari 15 menit.



Anda tertarik ingin menikmati kemewahan yang terjangkau bersama keluarga? Sepertinya Steak Kiloan Jl Rawa Domba bisa jadi pilihan. Kapan lagi bisa menikmati daging sapi hingga seberat kiloan dengan harga ekonomis?

Sidik Rizal - webrizal.com

Sabtu, 08 Oktober 2011

Tempe Resto Komsen Jatiasih

Ada 17 Cara Baru Menikmati Sajian Serba Tempe
Mau Coba Tempe Goreng Pasir Plus Asam-Asam Iga Sapi Daun Kedondong?

MAU COBA JUS TEMPE SEGAR MENYEHATKAN!???

Kreativitas yang tak pernah berhenti dalam setiap usaha apapun, termasuk usaha kuliner sudah merupakan satu keunggulan tersendiri manusia modern dalam merebut perhatian publik, sehingga keberhasilan suatu pemasaran produk kadang sangat bergantung padanya.

Meski tidak selalu berhasil, namun kreativitas pastinya tak boleh statis dan tidak mengikuti apa keinginan serta kebutuhan pasar. Intinya, bagaimana menciptakan apa yang dibutuhkan konsumen terkadang lebih penting daripada sekadar memasarkan produk atau jasa yang bisa dibuat.



Bukan Kelana Kuliner kali ini menyoroti sebuah usaha resto yang mengangkat makanan populer rakyat yang mulai naik daun diminati semua kalangan, padahal dulunya identik dengan makanan rakyat jelata. Sama seperti halnya musik dangdut di era tahun 70 hingga 80-an, dimana populer sekali istilah kurang sedap di telinga bila disebut keduanya, musik dangdut atau makanan dari tempe. Sampai ada istilah, generasi tempe sama dengan generasi tak berkualitas.

Namun setelah berkembangnya ilmu pengetahuan populer dan jaman keterbukaan di segala bidang, maka semua orang kini sudah tidak lagi memandang rendah tempe ataupun tahu dengan sebelah mata, sama seperti halnya dengan musik dangdut yang naik kelas. Kini tempe hampir pernah ada di setiap meja makan rumah orang Indonesia.


Siapa yang tak kenal dengan tempe goreng, bacem tempe, kering tempe atau tempe mendoan, pokoknya banyak sekali olahan masakan yang bisa dibuat dari tempe.

Namun dari sekian banyak sjian yang menjadi menu andalan Tempe Resto, maka makanan seperti Tempe Goreng Pasir dan Tempe Gordon Blue yang menjadi pilihan kulinerkuliner kali ini. Bukan saja karena kedengarannya yang agak aneh, tapi juga termasuk sajian paling disuka pelanggan. Sedangkan pilihan minuman jatuh pada Jus Tempe... Huwaduh? Aneh kan tempe dibikin jadi juice!?

Meskipun kebayang kayak susu kedelai, tapi tempe yang sejatinya adalah kedelai yang telah difermentasi menjadi tempe kemudian dijadikan jus.... hmmm pasti lezat dan menyegarkan terasa di lidah. Belu lagi kalau mau mencoba Sate Tempe... hmmmm semakin menggoda saja ya?


Kalau semua makanan dan minuman dibuat dari bahan tempe, kenapa nggak semuanya aja sekalian dibuat dari tempe bukan? Nasinya dibuat dari nasi tempe atau nasi kedelai, kemudian sayurnya ya sop tempe atau apalah...

Sang pemilik yang juga berprofesi sebagai optician dan memiliki toko kacamata ini, memang telah mempersiapkan sedikitnya ada 17 resep dalam menu pilihannya dan 70 resep simpanan yang akan dikeluarkan nantinya. Meski sekarang baru beberapa saja yang dikeluarkan, tapi dia siap untuk menyajikan bila diminta langsung untuk resep khusus.

Kayaknya nggak afdhol kalau kita nggak nyobain langsung setiap sajian yang ada di Tempe Resto ini, bukan?
dikrizal - wisatakulinerbekasi.com

Kamis, 16 Juni 2011

Bebek Sinyo Pondok Kelapa

Besarnya Sajian Bebek Goreng Nikmat Menggemaskan

Pondok Kelapa memang sudah menjadi kawasan jalur wisata kuliner di wilayah Jakarta Timur, khususnya kecamatan Duren Sawit. Ada satu tempat istimewa bagi para penggemar sajian bebek goreng yang patut untuk direkomndasi kelanakuliner kali ini. Bebek Sinyo. Hmmmm.... kedengaran seperti anak bebek yang malas bukan. Nanti kita tahu kenapa namanya Bebek Sinyo.

Adalah mbak Ismi, gadis cantik berjilbab yang masih kuliah di kampus YAI Salemba sebagai pemilik usaha rumah makan Bebek Sinyo ini. usaha rumah makan sederhana yang punya luas 10 m x 8 m ini memang cukup apik terletak di jalur ramai jalan raya kavling DKI Pondok Kelapa. Di antara sekian banyak restoran khusus sajian bebek goreng, sepertinya Bebek Sinyo punya penmpilan yang lumayan mudah diingat dan beda.


Dengan ruang terbuka tanpa banyak sekat dan lumayan luas Bebek Sinyo mengingatkan saya dengan restoran sederhana terkenal Pecel Lele Lela pada awal-awal usahanya berdiri. Memang sekarang Pecel Lele Lela sudah tidak lagi berupa warung makan lele nan sederhana tapi kini sudah mempunyai interior desain yang jauh lebih ekslusif dan bisa dibilang mewah. Kulinerkuliner.com melihat peluang itu ada pada Bebek Sinyo.

Tinggal apakah sang pemilik mau selalu berinovasi dan mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi dalam hal pelayanan dan sajian bebek gorengnya? Jika mencoba bebek gorengnya, memang bebek gorengnya berukuran jauh lebih besar dari warung makan bebek goreng lainnya. Bahkan jauh sekali ukuran daging bebeknya jika dibandingkan bebek goreng di warung makan Nasi bebek khas Madura atau restoran Bebek Kaleyo yang jauh lebih dulu terkenal.

Bebek Sinyo lebih seperti restoran cepat saji namun dengan konsep sajian yang lebih membumi dan sebenarnya hanya tinggal meningkatkan konsep promosi serta komunikasi iklan yang lebih efektif, agar Bebek Sinyo jauh lebih dikenal masyarakat sekitar atau para pengunjungnya.

Tapi jika mau mengetahui apa yang bisa dinikmati oleh para pelanggannya, mungkin kita harus memburu tempat ini sebagai ajang uji rasa lezat bebek goreng. Biar Anda sendiri yang bisa membuktikan apakah Bebek Sinyo memang pantas untuk bersaing dengan rumah makan bebek besar lainnya. Dan apakah Bebek Sinyo memang bisa disamakan dengan resto bebek goreng lainnya?

Lepas dari masalah bagaimana nantinya restoran bebek Sinyo yang baru berjalan tak lebih dari 3 bulan dari tulisan ini dibuat, kulinerkuliner.com mencoba mencicipi sajian bebek gorengnya. Untuk harga terbilang relatif murah dan terjangkau. Masalah kecepatan pelayanan juga lumayan, hanya membutuhkan waktu tak lebih dari 7 menit, bebek goreng sudah tersaji di meja makan, ini berarti bebek setengah matang memang sudah disiapkan dari rumah yang siap digoreng dan disajikan saat pengunjung tiba.

Kebersihan resto juga terbilang lumayan OK, kemudian ruangan yang mempunyai sirkulasi udara luas membuat tempat ini bisa dikunjungi bagi mereka yang suka merokok. Tak jadi masalah dengan pengunjung dari kalangan anak-anak atau keluarga. Tempat ini memang bisa direkomendasi sebagai tempat makan bebek bagi keluarga. Anda tertarik, bisa pesan langsung atau berkomunikasi langsung dengan pemilikny7a yang cantik, Ismi di telepon Axisnya 0838.700.37799.

Untuk kemitraan silakan saja Anda menghubungi (021)9346.1965 dengan Bunga Lily atau 081.385.386.583 dengan Sidik Rizal.

bukankelanakuliner.com

Jumat, 10 Juni 2011

RM Sambal Hijau Jatibening

Ayam Setel (no.1 di Dunia) dan ACH Nonjok Rasanya
Kreasi Rumah Makan Padang Sambal Hijau yang Mbalelo dari Adat Kulinernya

Ayam Setel yang heboh rasanya
Jatibening, Caman - bukankelanakuliner.com
Sudah tak asing lagi bagi bangsa Indonesia tentunya dengan jenis masakan satu ini. Bahkan hampir setiap pelosok perkotaan di seluruh Indonesia bisa dipastikan ada rumah makan Padang, meski terkadang pemilik dan pengelolanya bukan orang Minang asli. Seperti halnya waralaba, maka rumah makan Padang merupakan jaringan rumah makan khas Minang yang tersebar hampir ada di setiap kota di Nusantara.

Bahkan kini juga ada beberapa rumah makan Padang di luar negeri khususnya negeri jiran. Kayaknya perkembangan restoran yang banyak diminati orang Indonesia ini makin marak dari waktu ke waktu. Jadi jangan heran kalau pada satu saat nanti di bulan atau planet Mars bisa jadi sudah ada rumah makan Padang. Hah??? Nggak percaya? Pergi saja ke bulan atau planet Mars naik bus.


Mungkin yang bisa mengalahkan popularitas rumah makan Padang hanyalah Warteg alias warung Tegal. Tapi tentunya beda kelas lah.... yang satu kelas welter, satunya lagi kelas bulu. Jadi nggak matching lah kalau membandingkan keduanya.

Sasmita bermotto: "Rasa Mantap & Tetap"
Meski begitu, kedua jenis tempat makan ini mempunyai pelanggannya sendiri. Kalau untuk penggila kuliner seperti saya, keduanya punya waktu tersendiri. Pas tanggal muda (kantong lagi tebal) mungkin saya pilih rumah makan Padang, tapi pas tanggal tua (kantong juga masih tebal dengan kwitansi kas bon)saya pilih Warteg.

Logo Gadis Minang jaminan mutu sajian khas Minang
Ah sudahlah nggak usah kebanyakan pembukaan, pada petualangan kuliner kali ini saya memang nggak lagi kebanyakan duit, tapi melihat rumah makan Padang yang unik dengan nama seperti rumah makan Sunda ini membuat saya tergoda untuk berkunjung. Apalagi dengan baliho jelas di depannya, yang menawarkan menu Ayam Setel. Hah... menu apaan lagi tuh? Ayam kok bisa setel radio atau TV tuh?

Rumah Makan Padang Sambal Hijau yang terletak di bilangan Jalan Raya Caman Jatibening ini dekat dengan satu komplek pertokoan dan tak jauh dari pintu tol Jatibening. Jadi buat Anda yang baru saja keluar pintu tol Jatibening kira-kira 250 meter menuju Kalimalang, gampang saja mencarinya, di sebelah kiri Anda sudah menunggu rumah makan Padang yang buka dari jam 10.00 pagi sampai dengan 10.00 malam.

Perhatikan rumah makannya yang berlogo unik gadis berpakaian adat Minang dan tulisan RM Sambal HIjau. Logonya saja sudah keluar dari kebiasaan restoran Padang yang pada umumnya bergambar rumah gadang, seolah menjanjikan sesuatu yang berbeda dari biasanya.

Sambal Hijau memang bisa jadi adalah bumbu masakan khas Nusantara dari tanah Jawa dan Sumatera. Jadi nggak bisa kan diklaim ini adalah menu khusus dari Sunda atau Padang semata, kecuali mau dibilang pembajak menu masakan oleh daerah lainnya. Wah ini seh berbau SARA, mending nggak usah komentar ah... Entar diblokir lagi blogs kuliner ini.

Paket promo konvensional yang masih ada
Yang jelas di rumah makan Sambal Hijau benar-benar menawarkan nuansa menu yang lain daripada yang. Jadi wajar saja kalau kulinerkuliner.com merekomendasikan resto yang punya halaman parkir bisa menampung 5 mobil ini. Resto Padang Sambal Hijau menawarkan sajian Ayam Setel dan Ayam Cabe Hijau (ACH). Hmmm.... bikin penasaran neh. Strategi promosi produknya unik banget.

Kalau bicara promosi harga 6000, jadi inget sama satu resto Padang lainnya yang punya strategi unik dengan menu harga Rp 6.000,- Nah lo.... hampir mirip Warteg neh? Nah begitu masuk tuh resto ternyata pake fishing trick. "Yang enam ribu itu, nasi pake telor pedas saja Pak," ujar pelayan resto dengan wajah tanpa dosa. Jadi kalau mau menu lauk lainnya sudah pasti harganya dua rakaat lebih mahal dong. Hehehehe, strategi kayak gini seh bikin kapok pelanggan.

Tapi kayaknya nggak begitu dengan resto Padang Sambel Hijau. Nggak ada promo harga murah, yang ada promo menu unik tadi. Lalu apa seh uniknya Ayam Setel dan ACHnya? Ya kalau mau tahu mau nggak mau harus pesan makanan dulu dong terus bayar kemudian.... (Masak mau gratisan? Emang rumah makan bapak lu?) Kalau wartawan kuliner kayak saya seh memang boleh gratisan... hehehehe! (curang ya!?)

Resto Padang yang Mbalelo dari Adat Minang
Sasmita, pemilik RM Sambal Hijau
Ayam Setel ternyata menu masakan ayam goreng dengan selimut telor (disingkat Setel). Aduh...!? Untung nggak pake selimut kelapa, kan bisa jadi Ayam Sekel (montok banget tuh ayam). Dari penamaan menu unggulannya saja, sudah terlihat bahwa Resto Padang Sambal Hijau memang mau keluar dari kotak stereotipnya rumah makan khas Minang.

Pilih menu beragam sajiannya dan pasti kenyang
Menu Ayam Setelnyapun nggak sendirian, ada lagi menu ayam cabe hijau atau disebut oleh sang penciptanya, pak Sasmita dengan ACH (bukan "ach.... kamu gitu deh!"). Nah kalau mau tahu lebih jauh dengan asal usul menu ini, ya lebih baik ngomong langsung dengan pak Sasmita, sang pemilik resto Padang, Sambal Hijau.

Abis makan jangan lupa bayar di kasir
Tapi biar nggak kelaparan dan penasaran, mendingan lebih dulu mencicipi menu Ayam Selimut Telernya ehh salah Selimut Telornya plus ACH, alias Ayam Cabe Hijau. Hmmmm bonapetite...! Yummy...!

Sambil makan sesuap dua suap, saya mewawancarai langsung pak Sasmita yang memang kebetulan juga suka ngobrol panjang lebar tentang ide gilanya memiliki dan mengelola resto bernuansa beda.

Ketika ditanya kenapa restonya kok sedikit mbalelo dalam konsep dan ngeyel dengan menu uniknya Ayam Setel plus ACH. Pak Sasmita menjawab diplomatis,"Kalau layanan kami nggak ada bedanya dengan yang lain, buat apa buka restoran Padang biasa?".

Jangan kuatir nggak kebagian tempat parkir! Bisa 10 mobil kok!
Lelaki yang sudah berpengalaman jatuh bangun buka beragam usaha ini mengaku bahwa keinginan kuatnya mengangkat budaya kuliner daerahnya semata ingin mengangkat ke level yang lebih tinggi daripada sekadar usaha resto Padang pada umumnya. Itulah sebabnya dia melakukan strategi yang agak keluar dari pakem kebiasaan usaha rumah makan Padang, tanpa meninggalkan prinsip kedaerahannya.

"Mungkin pendekatan gaya manajemen usaha saya lebih modern saja dan gak ada istimewanya dengan yang lain," ujar merendah menjelaskan mengapa ia bukan sekadar tampil beda.

Sasmita: "Kami memang buka waralaba Sambal Hijau"
Demikian pula halnya dengan beberapa menu sajian di rumah makan Padang ini, kebanyakan juga yang disajikan adalah menu umum masakan Minang, namun pak Sasmita dengan cerdik mengangkat Ayam Cabe Hijau dan Ayam Setelnya sebagai sajian unik yang diklaim pertama di Indonesia. Huwaduh....! Heboh kan kedengarannya.

Lebih heboh lagi kalau kita bisa mencoba kelezatan ayam selimut telornya yang bukan cuma maknyusss.... tapi juga nyolotin banget sambelnya, sama pedasnya dengan Ayam Cabe Hijau yang dijamin bisa bikin nangis kepedasan!

Tertarik waralaba usaha RM Sambal Hijau dengan menu Ayam Setel & ACHnya? Hubungi (021)932.74925 atau 08180.777.8482 dengan Bpk Sasmita, atau dengan Rizal (021)9346.1965.

Sidik Rizal - webrizal.com