Cari data di web ini

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Iklan Hubungi (021)27101381


Informasi berita tentang wisata kuliner di seluruh Indonesia - Kontak Redaksi: (021)271.01.381 - (021)606.36235, Hotline: 08787.882.1248 - 081.385.386.583

Jumat, 11 Februari 2011

Bebek Setan: The Hottest Duck in The Planet

"Kalo Gak Pedes Bakar Mulut, Panggil Gue 'Setan'...!"

Bentuknya gak serem amat, justru menggiurkan
Harapan Indah - webrizal.com
Yang namanya setan memang selalu bikin panas. Demikian juga makanan yang pakai nama setan di belakangnya. Kita sudah tak asing dengan menu makanan seperti Rawon Setan. Kini muncul lagi menu baru yang mengusung panasnya sang penghuni neraka itu. Setan sebagai merk memang cukup bikin orang penasaran dan mau datang untuk mencobanya (inget film Ki Kusumo, "13 Cara Memanggil Setan").

Bu Yani ogah disebut bidadari pengelola bebek setan
Bebek Setan, namanya. Jangan bayangkan si bebek bentuknya seperti Plucky duck atau monster bebek seram lainnya. Biar nggak penasaran, silakan coba dan datangi saja komplek ruko onderdil mobil di kawasan Harapan Indah.

Jangan kaget kalau "makanan dari setan" ini dikelola seorang bidadari (upsss! ibu rumah tangga biasa deng... Nanti suaminya marah lagi kalau dibilang "bidadari kok ngurusin bebek setan?" Hehehehe!). Tapi pastinya yang datang ke Bebek Setan bukan mau ketemu dengan sang pemilik, tapi mau "berantem" mulut melawan pedasnya si setan bebek ini. (Sebenarnya mana yang lebih pantas ya? Bebek Setan atau Setan Bebek?)


Bebek Setan Goreng (BSG)
Kayaknya, kulinerkuliner setuju banget dengan tagline iklan dari bebek setan, "Bebek terpedas di planet ini" (The hottest duck in the planet). Bagaimana tidak, baru masuk sesuap nasi campur sambal bebek setannya, kepala langsung nyut-nyut dan mulut terasa terbakar (tapi saya nggak berani komentar pedasnya kayak di neraka..... kan belum pernah masuk neraka!!! gedubrag! Hehehehe!).

Setidaknya ada 3 jenis olahan bebek di warung yang sebentar lagi bakalan pindah tempat ini. Pertama Bebek Setan, kedua Bebek Setan Goreng dan Bebek Goreng biasa. Khusus untuk Bebek Setan, yang penampilannya mirip masakan padang bebek digulai ini (beda jauh dengan bebek Madura yang biasanya justru seperti rendang Padang). Kalau Bebek Setan tampak berwarna kekuningan, tapi rasanya jangan tanya seperti apa pedasnya dengan bebek goreng lainnya yang berwarna lebih merah atau lebih gelap. (Kayaknya memang cuma di tempat ini saja, bebek bisa kita makan BARENG setan! hehehehe! Atau justru setannya yang kita makan sama bebek???)

Bentuknya seperti gule bebek, rasanya seperti setan
Setelah mencoba sedikit, sang pemilik, ibu Yani menyarankan saya untuk menambahkan sambel merahnya yang juga tak kalah pedas. "Kalau itu masih kurang pedas, coba lagi sambel merahnya Mas," sarannya sambil menyodorkan mangkuk sambal merah yang begitu menggiurkan. Eitss. tapi jangan tertipu, penampilannya yang merah merona dan menggoda itu justru bisapunya rasa pedas yang berlipat-lipat hingga berapa derajat celsius. Busyettt! Puweddes buanget. (bener-bener neh kayak lagi ngunyah setan! Busyeeet, puanasss dan puweddesss itu nggak kuku!)

Bebek Setan yang banyak dicari warga sekitar
Ibu Yani, wanita beranak dua yang masih berpenampilan cantik dan menarik ini bercerita kenapa dirinya buka usaha warung bebek setan karena dorongan beberapa temannya. Ditambah sang suami yang bekerja di Garuda Food juga mendukungnya. Maka jadilah wanita kelahiran 21 Juli 1981 ini berdagang bebek setan.

Meski ibu Yani kelahiran Tegal asli, tidak serta merta membuatnya buka warteg (warung Tegal) seperti kebanyakan orang sedaerahnya. Lalu kenapa pilihannya menu masakan bebek? Padahal dia sadar betul banyak resto bebek didominasi orang Jawa Timur dan Madura, atau paling tidak orang Semarang dan Solo.

Orang Tegal pertama yang buka masakan bebek super pedas
"Saya sudah berkeliling mencari menu masakan yang lagi trend digemari, maka pilihan saya adalah bebek," tutur bu Yani, Padahal biasanya orang Tegal buka usahanya ya kalau nggak warung Tegal ya Sate Tegal lah, imbuhnya. Justru dirinya mengaku ingin buka sesuatu yang beda dan dia kuasai. Wanita yang pernah buka salon ini memilih bebek dengan bumbu asli buatan sendiri dengan konsep "semakin pedas, semakin laku" buat menu sajian unggas bebek.

Tak heran kini dalam sehari ibu Yani bisa membantai 30 ekor bebek, dengan ukuran sajian 1 bebek jadi empat potong (kira-kira sendiri kan berapa potong bebek sehari bisa laku terjual?) Belum lagi ada sajian lain seperti, ati ampela goreng bebek dan gorengan kepala dan leher bebek yang tak kalah nikmatnya untuk dicoba. Khusus buat anak-anak, bu Yani sengaja menyediakan pula bebek goreng yang tidak ada setannya.... eh maksudnya bebek goreng yang tidak terlalu pedas.

Selalu survey menu bebek demi pelanggannya
Di Bekasi memang makin menjamur usaha resto bebek, dan Yani tidak mau sekadar membebek (ikut-ikutan), itulah sebabnya sebelum dirinya membuka usaha warung bebek, dia terlebih dahulu survey ke beberapa tempat yang menyajikan menu sajian bebek. Bahkan setelah dua tahun buka warung Bebek Setan, wanita ayu ini masih menyempatkan diri untuk melakukan survey ke resto bebek yang ada di sekitar wilayahnya, terutama di kawasan Harapan Indah. Hal ini dilakukan untuk mencari tahu seperti apa seh masakan bebek yang sedang "in" bagi para penggemar bebek.

Penasaran Anda mau mencoba seperti apa panasnya neraka? Eh maksud saya panasnya si bebek setan? Silakan saja berkunjung ke warung Bebek Setan atau bisa memesan di nomor telepon (021)9346.1965.


Sidik Rizal kulinerkuliner.com

1 komentar: