Bebek Hitam Sensasional, Tak Kenal Rumus Ahli Masakan
Tapi Malah Berkibar Ngetop dan Disukai
Tapi Malah Berkibar Ngetop dan Disukai
Bertemu dengan Cak Baz, yang bernama lengkap Basuki ini pasti Anda akan tersenyum dan bahkan bisa teratwa bila mendengarkan asal mula ia membuka usaha Bebek Irengnya yang tanpa sengaja dan tak memakai rumus manajemen apapun. Baginya, berjualan bebek goreng ireng ala Cak Baz adalah mengikuti kemauan pelanggan semata. Bahkan menurut pengakuannya kepada kelanakuliner.com, sempat selama beberapa bulan ia hanya menggoreng bebek-bebek "import" dari Jawa Timur dan dia beserta rekannya hanya menggoreng dan menyajikan saja. "Jadi selama beberapa bulan banyak pelanggan saya yang tidak tahu, bahwa sebenarnya saya itu hanya berpura-pura mengolah bebek, padahal bebeknya ya sudah setengah mateng dari Surabaya sana, hehehe...!" ungkapnya mengenang.
Bayangkan saja, ketika satu ketika pelanggan membludak dan saya kehabisan bebek, karena kiriman terlambat tiba di warung saya yang pertama yang di Mampang (samping Trans TV-red.), maka selama sejam saya muter-muterin Jakarta Selatan untuk mencari bebek setengah amtang yang harus saya sajikan kepada pelanggan. Alhamdulillah, berhasil ketemu, lalu saya buru-buru pura-pura menggorengnya, padahal sebenarnya ya sudah matang, ungkapnya. "Tinggal tambah bumbu jeroan goreng yang saya hancurkan dan pas kebetulan berwarna hitam. Ternyata setelah disajikan pelanggan suka. Alhamdulillah, yok opo, mereka suka!" tambahnya sambil tersenyum geli mengenang.
Kini setelah saya mau nggak harus belajar membuat bumbu hingga mirip dengan bebek ireng khas Surabaya, ya saya nggak perlu lagi mendatangkan bebek setengah amtang dari Surabaya, cukup dari sini saja. Nggak ada yang rahasia dalam bumbu masakan Bebek Ireng ala kami di sini. Pokoknya pelanggan suka dan saya pun suka. Untuk menjaga kualitas, cukup saya sendiri yang mengawasi proses pembuatannya. LElaki yang kini mulai berinvestasi di pembelian tanah ini menambahkan, ""Sedangkan rekan-rekan usaha saya ya mereka menyumbangkan keahlian mereka di bidang promosi dan manajemen. Sedangkan masalah penamaan, ya kebetulan saja yang paling pas dan enak didengar adalah Cak Baz, kan nama saya Basuki, kalau dipanggil pakai nama rekan-rekan saya, ya nggak pas dan nggak enak kedengarannya," katanya membanyol. "Tapi masalah rasa mendingan biar lebih jelas coba sampeyan nanya ke pelanggan saja lah!" ujar Cak Baz meminta saya mewawancarai beberapa pelanggannya. Saya pun langsung mendekati sekelompok pelanggan yang sedang asyik menikmati bebek gorengnya yang nyaris tak bersisa.
Bayangkan saja, ketika satu ketika pelanggan membludak dan saya kehabisan bebek, karena kiriman terlambat tiba di warung saya yang pertama yang di Mampang (samping Trans TV-red.), maka selama sejam saya muter-muterin Jakarta Selatan untuk mencari bebek setengah amtang yang harus saya sajikan kepada pelanggan. Alhamdulillah, berhasil ketemu, lalu saya buru-buru pura-pura menggorengnya, padahal sebenarnya ya sudah matang, ungkapnya. "Tinggal tambah bumbu jeroan goreng yang saya hancurkan dan pas kebetulan berwarna hitam. Ternyata setelah disajikan pelanggan suka. Alhamdulillah, yok opo, mereka suka!" tambahnya sambil tersenyum geli mengenang.
Kini setelah saya mau nggak harus belajar membuat bumbu hingga mirip dengan bebek ireng khas Surabaya, ya saya nggak perlu lagi mendatangkan bebek setengah amtang dari Surabaya, cukup dari sini saja. Nggak ada yang rahasia dalam bumbu masakan Bebek Ireng ala kami di sini. Pokoknya pelanggan suka dan saya pun suka. Untuk menjaga kualitas, cukup saya sendiri yang mengawasi proses pembuatannya. LElaki yang kini mulai berinvestasi di pembelian tanah ini menambahkan, ""Sedangkan rekan-rekan usaha saya ya mereka menyumbangkan keahlian mereka di bidang promosi dan manajemen. Sedangkan masalah penamaan, ya kebetulan saja yang paling pas dan enak didengar adalah Cak Baz, kan nama saya Basuki, kalau dipanggil pakai nama rekan-rekan saya, ya nggak pas dan nggak enak kedengarannya," katanya membanyol. "Tapi masalah rasa mendingan biar lebih jelas coba sampeyan nanya ke pelanggan saja lah!" ujar Cak Baz meminta saya mewawancarai beberapa pelanggannya. Saya pun langsung mendekati sekelompok pelanggan yang sedang asyik menikmati bebek gorengnya yang nyaris tak bersisa.
Menurut mas Sarno, sang pelanggan yang baru saja datang dari Solo Kartosuro, sengaja mencari masakan bebek di Jakarta, kebetulan yang berhasil ditemuinya adalah Bebek Ireng Cak Baz, dan ternyata cocok dengan seleranya sebagai penggemar bebek itu. "Rasanya nyaris mirip dengan yang biasa saya makan di daerah saya," katanya sambil tetap menjilati sisa sambal di tangannya.
Anda tertarik ingin menikmati bebek goreng hitam alias Bebek Ireng Cak Baz yang ada di Kalimalang itu? Kunjungi saja Saung Blessing, jalan raya Inspeksi Kalimalang (Jl. KH. Noer Ali), tepat di samping Pecel Lele Lela. Jangan takut, di sana pasti Cak Baz akan menyediakan porsi khusus buat Anda. Masalah rasa, hmmmm... kelanakulienr.com sudah mencobanya 1 porsi bebek goreng yang warnanya sebenarnya nggak terlalu hitam itu, justru kecoklatan. hmmmm kriuk-kriuk lezat.
Sidik Rizal - dobeldobel
Anda tertarik ingin menikmati bebek goreng hitam alias Bebek Ireng Cak Baz yang ada di Kalimalang itu? Kunjungi saja Saung Blessing, jalan raya Inspeksi Kalimalang (Jl. KH. Noer Ali), tepat di samping Pecel Lele Lela. Jangan takut, di sana pasti Cak Baz akan menyediakan porsi khusus buat Anda. Masalah rasa, hmmmm... kelanakulienr.com sudah mencobanya 1 porsi bebek goreng yang warnanya sebenarnya nggak terlalu hitam itu, justru kecoklatan. hmmmm kriuk-kriuk lezat.
Sidik Rizal - dobeldobel
Jl. Kapt. Tendean 12 D (Samping Trans TV)
Jakarta Selatan
Jakarta Selatan
Jl. Raya Inspeksi Kalimalang (KH. Noer Ali)
Pondok Bambu Saung Blessing Jakarta Timur
Pondok Bambu Saung Blessing Jakarta Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar