Cari data di web ini

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Iklan Hubungi (021)27101381


Informasi berita tentang wisata kuliner di seluruh Indonesia - Kontak Redaksi: (021)271.01.381 - (021)606.36235, Hotline: 08787.882.1248 - 081.385.386.583

Kamis, 20 Mei 2010

RASSEL Steak & Pasta - Import Steak @ Local Price

Kafe Resto Non Hotel Tapi Punya Room Service

Jakarta - Rawasari - www.kelanakuliner.blogspot.com
Berawal dari pertemuan beberapa kolega yang jadi pengunjung ke sebuah tempat makan di bilangan Jakarta Selatan, Q Smoke House, maka bermulalah sebuah kolaborasi usaha antara Rully Irawan, Idham Mestika dan Yoppi Gou dan tentunya dengan sang Chef di tempat itu, yakni Budi Priono atau yang lebih akrab dikenal dengan Mr. Banu. Maka mereka bersepakat untuk membuat sebuah resto seperti Q Smoke House. Maka jadilah resto cafe sederhana tapi tetap berkelas, dengan nama Rassel, the Steak and Pasta Resto Cafe.

Nama Rassel sendiri diambil dari nama lokasi resto kafe ini dibuka, yakni Rawasari Selatan. Sang investor, Yoppi Gou, yang juga distributor kosmetik kecantikan L'Oreal sengaja memilih tempat ini dikarenakan pertimbangan ruko yang ada memilik tempat kos hingga 150 kamar. Apalagi kos-kosan ini memang dikhususkan buat para pekerja dan eksekutif muda. Bisa dilihat dari harga sewa kos-kosan hingga mencapai Rp 1,5 juta/bulan. Secara tidak langsung, Resto Cafe Rassel Steak and Pasta sudah memiliki pasar potensial dan captive market. Lumayan cerdik, tinggal bagaimana menyesuaikan layanan dan produk buat para passer by di depan jalan Rawasari Selatan saja. Komunitas seperti mahasiswa kampus Trisakti dan siswa sekolah favorit seperti SMA 31 pun sepertinya cocok dengan resto cafe ini.

Kepiawaian sang koki menjadi kiat tersendiri Rassel Steak & Pasta untuk memenuhi permintaan pasar. Maka dari tangan dingin sang chef yang pernah mengikuti program kompetisi para koki kelas kakap di televisi swasta, Alley Cuisine, Mr Banu menyajikan menu steak yang mempunyai cita rasa sekelas menu hotel internasional namun dengan harga lokal. Keistimewaan steaknya yang disajikan (secara gitu) sangat matang (well done, tapi kalo gue pribadi... lebih suka yang medium atau rare sekalian...! Lebih juicy bro!) plus potongan besar kentang lokal (potatoes wedges) yang menggantikan frenchfries yang jauh lebih tipis dan kecil. "Sengaja kami menggunakan kentang lokal demi mengurangi cost buat 'teman-teman' steak-nya. Sementara steaknya tetap menggunakan daging import," ungkap Idham Mestika, sang manajer keuangan yang akrab disapa Kang Dadang ini.

Selagi wawancara dengan sang manajer keuangan Rassel Steak & Pasta resto cafe ini, kelanakuliner mencoba beberapa menu unggulannya. Mulai dari pembuka berupa fried mushroom alias jamur goreng. Hmmm, unik rasanya buat yang belum terbiasa dengan makanan jamur yang hambar rasanya dibungkus kulit tepung yang renyah dan gurih. Seperti halnya gorengan ayam, appetizer yang terbuat dari jamur payung ini sudah mengundang air liur saya untuk segera memulai santapan berat di Rassel Steak & Pasta.

Santapan berat yang disarankan oleh Kang Dadang adalah Sirloin Steaknya yang hmmmm, luar biasa gurih dan nampar banget sausnya. Biar lebih nampar, kelanakuliner menambahkan saus sambal dari jejeran condiment di atas meja. "Biasanya condiment yang kami sediakan untuk selera lidah orang kita, mas Rizal!" ujar kang Dadang tentang adanya garam, cuka, sambel, kecap dan saus sambal sebagai condiment resto. Di samping itu ada pula aneka steak lainnya seperti tenderloin steak, chicken steak dan cordon bleu (kayaknya perlu ada Tuna Steak?? Atau cuma beef steak aja yang ada?)

Sedangkan untuk spaghetti maupun fettucini para pelanggan bisa memilih beragam pasta mulai dari Bolognese (daging sapi cincang), Carbonara (daging sapi goreng), Agliaolio (chicken spicy) dan Marinara (seafood).

Termasuk aneka dessert yang sempat kelanakuliner coba, Banana Split, pencuci mulut manis, segar dan dingin ini lumayan favorit, dengan pisang Ambon dibelah diberi 3 scoop ice-cream strawberry, coklat dan vanilla. Hmmm bukan hanya yummy tapi juga mantabssss! Pas banget setelah menikmati Sirloin Steaknya yang lumayan juicy dan lezat itu.

Untuk minumannya, sepertinya beragam smoothies seperti Chocolate Milk Shake dan Coffee (Cappucino) baik yang panas maupun dingin (pokoknya serasa loe pada punya Barrista sendiri) bisa dipesan di warung yang berlokasi salah satu ruko di ruas jalan Rawasari Selatan dekat pertigaan lampu merah. Kelanakuliner mencoba Lemon Squash dan Orange Juice yang segar sebagai penetralisir rasa gurih appetizer dan main course yang sudah dirasa sebelumnya. Sebagai penutup, Beef Burger berukuran lumayan besar sebagai hadiah kado ulang tahun anak tercinta di rumah untuk pesanan take away. Sempurna...! (Untungnya ini sebagai compliment dari Kang Dadang buat anak saya Lulu Ammantsura, hmmm thanks berat bos!)

Rassel cafe resto yang berinterior nuansa merah dan bergaya modern simple ini memiliki tempat yang asyik buat dine in sekaligus take away bila tak sempat makan di kursi sofa berjajar letter U ini. "Nah yang bikin unik resto cafe ini adalah room service-nya," ungkap Idham. Ya sedikitnya ada 150 kamar kos-kosan yang selalu menelpon untuk dikirimkan ke kamar mereka mulai dari pagi hari hingga malam hari. Wow... what a business...!?

Kelanakuliner juga memperhatikan bahwa harga yang dipatok Rassel resto and cafe realtif terjangkau dan gak lebih mahal dari warung makan atau resto cafe steak maupun pasta di lain tempat. Harga mulai dari Rp 5.000,- hingga yang termahal nggak nyampe Rp 38.000,-

Dan bila para pelanggan bingung dengan banyaknya menu pilihan, maka menu favorit pilihan Nasi Goreng ala Rassel biasanya yang paling laku. "Yah biasanya desperate choice menu kami Nasi Goreng Special kami," papar Kang Idham alias Dadang. Meskipun Idham dipanggil Kang Dadang, lelaki kelahiran 7 Nov 1976 ini asli berdarah Makassar.

Bahkan lelaki jebolan fakultas Hukum Universitas Indonesia ini, kini berkeinginan terjun seratus persen ke dunia bisnis hospitality khususnya F&B. Kang Dadang yang telah beranak 1 putri ini menjelaskan itulah sebabnya dia menikmati bisnis kuliner ini meski lebih sering berada di belakang meja hitung atau bagian purchasing dan hitung-hitung keuangan di departemen F&B. "Saya memang pernah bekerja sebagai bagian Cost Controller (Pengawas Biaya) administrasi keuangan di tempat sebelumnya mulai dari Dunkin Donat, Red Square dan Golden Boutique Melawai," kenang Idham yang bertemu dengan Rully di Tabac.

Pada awalnya Rassel Steak and Pasta berkonsep sajian masakan tumis-tumisan dan panggangan, dengan merk Rassel Sauteed & Grilled. Tapi karena kuatir nama tumis-tumisan bahasa asing ini bisa jadi kurang akrab di telinga orang kita, maka diganti dengan Steak & Pasta, yang jauh lebih dikenal. Itu pun setelah rembugan dengan sang Executive Chef di Q Smoke House resto & cafe, Mr. Banu dan dia tidak sendirian. Yang jelas di Rassel Steak & Pasta dibangun oleh 3 orang pengelola, mulai dari Rully Irawan, Bartender di Shangrila Hotel, Idham Mestika selaku cost controller dan Yoppi Gou sebagai investor. Mereka mempunyai seorang Head Cook, Mevi dan Cook 2 orang yakni Agung dan Heri. Rassel Steak & Pasta yang berdiri sejak 25 Februari 2010 ini memiliki total semua ada 6 orang kru dan restonya berkapasitas kursi sedikitnya 30 seat. Buka setiap hari dari jam 11.00 pagi hingga 11.00 malam. Khusus untuk delivery (pesan antar) hanya dalam radius antaran terbatas yakni 5 km saja.

BIla Anda tertarik ingin menikmati lezatnya steak ataupun kenikmatan pasta ala Itali, cobalah datang ke Rassel Steak & Pasta. The Import Steak at Local Price. Atau bisa juga menghubungi nomor telepon (021) 9346.1965

Sidik Rizal - http://kotabekasihotnews.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar