Cari data di web ini

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Iklan Hubungi (021)27101381


Informasi berita tentang wisata kuliner di seluruh Indonesia - Kontak Redaksi: (021)271.01.381 - (021)606.36235, Hotline: 08787.882.1248 - 081.385.386.583

Rabu, 05 Mei 2010

Warung Bakmi Tempo Doeloe "POPULAIR" Pak Karso

Khas Solo Jadul belakang RS Mitra Internasional JakTim

Rawabunga, kelanakuliner.co.cc
Kehebatan para ahli kuliner jaman dulu memang perlu diberi acungan dua jempol. Karena dengan bermodalkan peralatan dan teknologi masak yang sederhana mereka mampu menyajikan makanan berkelas dengan rasa khusus hidangan para bangsawan. Setidaknya kepiawaian orang dulu itu diteruskan oleh beberapa pengusaha yang ingin melestarikan budaya kuliner ini tanpa melupakan resep rahasia warisan para leluhur.

Adalah ibu Widji Lestari, anak dari pengusaha kuliner pak Karso, seorang pribumi yang telah mengikuti pengusaha kuliner China Totok (sebutan untuk keturunan China asli di Jawa), di daerah Solo, tepat di belakang pabrik kertas Populair, Jalan Geladak dekat Jl. Nonongan, Desa Soyudan yang kini bernama Jl. Slamet Riyadi. Saat itu di tahun 50-an pak Karso sudah bekerja di bakmi Populair. Karena ketekunannya pak Karso telah menguasai ratusan menu masakan China (Cina) tradisional, yang kemudian dibakukan menjadi 44 menu masakan ketika pak Karso membuka usaha rumah makannya sendiri.

Pak Karso pun akhirnya mewariskan kepada anaknya, Ibu Widji Lestari. Di antara sekian banyak anaknya, Widji Lestari lah yang lumayan banyak menguasai beberapa menu unggulan pak Karso. Setidaknya ada 44 resep menu masakan oriental, namun ibu Widji mengakui yang kini dia hapal tak lebih dari 12 menu saja. Wanita kelahiran Solo, tanggal 24 Februari tahun 1956 ini merasa perlu menemukan seorang pamannya yang dulu pernah bekerjasama dengan ayahnya. Dia merasa yakin bila pamannya itu juga menguasai beberapa menu rahasia unggulan Warung Bakmi asli Populair.

Di antara sekian banyak menu (sedikitnya 44 menu) yang masih diingat oleh ibu Widji hanya ada beberapa menu di antaranya adalah: Kamarbola, Singapura, Ngokitjin, Puyunghai, Jijakei, Ayam Tja, Ayam Manis Asam, Kolokye, Angshio He, Paklay, Capcay dan Kikyan.

Masalah rasa Bakmi Tempo Doeloe, yang di daerah Solo dikenal dengan nama Bakmi Godhog ini, sepertinya memang memiliki kelezatan khas tradisional Cina. Karena tanpa menggunakan bumbu instan modern, bahkan cara masaknya pun benar-benar tak menggunakan peralatan masak modern. Mulai dari menumis cabai merah yang telah dibuang bijinya, kemudian digiling halus dan menghasilkan sambal merah yang pedas dan lezat hingga membuat kuah bakmi yang muantabbbs abis. Nggak percaya?

Bila Anda penasaran seperti apa seh rasanya bakmi jadul ini, silakan kunjungi Warung Bakmi Tempo Doeloe "Populair" Pak Karso, Jl. Jatinegara Timur IV Kober Kecil, RT.001/08 No.2 Belakang RS Mitra Internasional (samping kelurahan Rawabunga) Telp. (021) 859.13334 atau HP : 0817.042.1956 / 0811.175.0499

Sidik Rizal - dobeldobel.co.cc

1 komentar: