Cari data di web ini

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Iklan Hubungi (021)27101381


Informasi berita tentang wisata kuliner di seluruh Indonesia - Kontak Redaksi: (021)271.01.381 - (021)606.36235, Hotline: 08787.882.1248 - 081.385.386.583

Rabu, 16 Juni 2010

Martabak Top Bandung Bintara : Kriuk Lezatnya Martabak Tiker

Cuma 3 Tempat Yang Ada Martabak Tipis Kering

Bintara, kotabekasihotnews.blogspot.com
Menjumpai pedagang martabak khas Bandung di bilangan jalan Bintara sangatlah mudah. Bahkan mungkin bisa dijumpai banyak gerobak di jalur jalan Bintara Raya yang panjangnya ada 3000-an meter. Salah satunya yang berada di depan pintu gerbang perumahan Poncol Jaya, ada pedagang gerobak yang menyajikan sajian martabak yang unik. Martabak yang lebih terasa tipisnya karena hanya kulit martabaknya yang kering tanpa isi. Namun masalah rasa, hmmmm dijamin kriuk dan lezat. Apalagi bila isinya Anda minta yang spesial, seperti topping keju, kacang dan coklat. Hmmmm... ajaiiiib banget deh. (Gue nggak rekomendasi'in buat yang sakit gigi. Kebetulan gue juga masih sakit gigi, jadi gue hanya bisa menikmati kriuk krispi-nya aja, bukan manisnya)

Istilah martabak tiker (tipis kering) memang baru terkenal di wilayah Leuwi Panjang Bandung dan di daerah Kota (Mangga Besar) Jakarta. Dan biasanya martabak tiker hany dinikmati untuk menemani minum kopi malam hari. Di samping itu harganya juga sedikit lebih mahal bila dibangdingkan dengan martabak manis biasa yang ada isinya. Aneh kan?

"Justru karena isi martabaknya yang dibuang ini diganti dengan topping seperti keju, meises dan kacang yang lebih banyak, makanya harga jadi lebih mahal," papar  Akang Didi, sang pemilik yang sudah puluhan tahun mengelola dagang martabak ini.

Bila Anda ingin mencoba martabak manis top Bandung dengan sajian martabak tiker alias martabak tipis keringnya, kunjungi saja jalan Bintara tepat depan pintu gerbang komplek Poncol Jaya atau sekitar 200 meter sebelum Pasar Baru Kranji.

Sidik Rizal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar